Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Malah Bertambah Saat PSBB, Ini Penjelasan Pemkot Surabaya

Kompas.com - 09/05/2020, 07:19 WIB
Ghinan Salman,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, mengungkap alasan banyaknya kasus positif Covid-19 selama 10 hari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pahlawan.

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengatakan, banyaknya tambahan pasien lantaran Pemkot Surabaya melakukan rapid test dan tes swab secara mandiri.

Tes dilakukan terhadap orang tanpa gejala (OTG), orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Baca juga: Youtuber Ferdian Paleka Bisa Berpindah Kota Saat PSBB, Ini Kata Polisi

Tes swab secara mandiri dilakukan setelah Pemkot Surabaya mendapat bantuan 4.000 reagen polymerase chain reaction (PCR) dari Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.

"Ini sebenarnya (tes mandiri) yang membuat kenapa kasus terkonfirmasi cukup tinggi. Tapi dari hasil rapid test dan tes swab yang kami lakukan, banyak juga yang negatif dari jumlah itu," kata Fikser saat dihubungi, Sabtu (9/5/2020).

Menurut dia, rapid test dan tes swab tidak dilakukan terhadap sembarang orang, melainkan terhadap pasien OTG, ODP dan PDP sesuai data yang dimiliki Pemkot Surabaya.

Alur pemeriksaannya, menurut Fikser, pasien menjalani rapid test sebanyak dua kali.

Kemudian, mereka menjalani tes swab untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Pemeriksaan rapid test dan tes swab secara mandiri ini dilakukan Pemkot Surabaya bekerja sama dengan laboratorium Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya.

Adapun biaya pemeriksaan tes swab sepenuhnya ditanggung oleh Pemkot Surabaya.

"Kenapa kasus positif itu jadi besar, ya karena kita lakukan rapid test dan tes swab secara mandiri. Kalau kita diam saja, mungkin hanya dari rumah sakit saja yang muncul, bukan dari pemeriksaan mandiri yang dilakukan pemerintah kota," ujar Fikser.

Baca juga: 10 Hari Penerapan PSBB Surabaya Belum Berhasil Tekan Kasus Positif Corona

Ia menyampaikan, pemeriksaan rapid test dan tes swab secara mandiri juga dinilai cukup membantu dan memudahkan Pemkot Surabaya dalam melakukan intervensi.

Pemkot bisa memilih mana pasien positif dan negatif, kemudian mencari formula yang efektif untuk menekan penyeberan virus corona.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com