Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadinkes Kota Tasikmalaya Ralat Angka Kenaikan Ibu Hamil Saat Pandemi

Kompas.com - 08/05/2020, 20:33 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat meralat presentase data kenaikan jumlah ibu hamil di Kota Tasikmalaya yang sempat viral.

Ia menyatakan, terdapat kesalahan dalam membaca data cakupan K1 akses atau kunjungan pertama ibu hamil dan data proyeksi yang telah ditetapkan.

“Selama ini ada kesimpangsiuran data tentang kenaikan ibu hamil sebanyak 105 persen di masa pandemi Covid ini. Maka dengan ini Dinas Kesehatan mengklarifikasi bahwa angka 105 persen itu ada kesalahan penyampaian persepsi dalam pembacaan data," kata Uus saat ditemui Kompas.com, Jumat (8/5/2020).

"Sebetulnya yang merupakan 105 persen itu adalah perbandingan antara cakupan K1 dan proyeksi," jelas Uus.

Baca juga: Selama Imbauan di Rumah Saja, Kehamilan Perempuan Tasikmalaya Meningkat 105 Persen

Uus menambahkan, proyeksi itu adalah suatu ketetapan nilai sebesar 12.413 ibu hamil, sedangkan cakupan yang diraih sesuai kinerja selama ini melebihi cakupan itu, yakni sebesar 13.058 ibu hamil.

"Jadi 13.058 dibagi 12.413 dikali 100 persen, kita ada kelebihan dari jumlah cakupan. Jadi kita ada kelebihan 5 persen, jadi tidak 100 persen. Tapi kinerja kita lah yang disebut sebesar 105 persen. Itulah yang dimaksud dengan 105 persen adalah perbandingan antara cakupan proyeksi dikalikan 100 persen, itu saya kira supaya tidak salah lagi di dalam menginterpretasikan data," tambah Uus.

Uus mengaku selama ini ada perbedaan definisi operasional (DO) jumlah persalinan pada Januari, Februari dan Maret tahun 2020 yang berjumlah 3.219 ibu hamil hasil data Dinas Kesehatan dan Dinas PPKBP3A.

Meski demikian, jumlah kenaikannya masih wajar jika dibandingkan dengan tiga bulan yang sama pada tahun sebelumnya, yakni sekitar 5 persen sesuai data Dinas Kesehatan dan 7,8 persen sesuai Dinas PPKBP3A.

Selama ini, Dinas Kesehatan menerapkan data K1 berbanding dengan jumlah proyeksi sekaligus konstanta sesuai kunjungan pertama ibu hamil ke berbagai instansi kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit atau secara praktik personal tenaga medis bidan.

Sedangkan hasil data peningkatan ibu hamil selama tiga bulan terakhir semasa pandemi corona dari Dinas PPKBP3A adalah sesuai data laporan berjenjang dari kader KB, penyuluh keluarga berencana dan tenaga penggerak kota.

"Jumlah kenaikan itu masih sangat wajar meski ada perbedaan definisi operasional (DO) yang berbeda antara data ibu hamil dari di Dinas Kesehatan dan Dinas KB (PPKBP3A), tapi pada intinya nanti apabila dikonversi akan ketemu hasil yang sama, tidak ada perbedaan data yang signifikan antara Dinas Kesehatan dan Dinas KB," ujar Uus.

Sementara itu, Kepala Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya, Nunung, mengaku kenaikan jumlah ibu hamil selama ini masih dinilai wajar jika dibandingkan dengan tahun 2019 dan 2020 di bulan sama yakni Januari, Februari dan Maret.

Sesuai data yang diperoleh dari jajarannya, lanjut Nunung, kenaikan jumlah ibu hamil masih di kisaran angka 7,8 persen.

"Dari laporan berjenjang ke kami dari PPKBD (kader KB), penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan TPD (Tenaga Penggerak Kota) sampai ke Dinas PPKBP3A dapat disampaikan jika dibandingkan antara data tahun 2019 dan tahun 2020 dengan periode tiga bulan yang sama presentase kenaikannya hanya 7,8%. Jumlah kenaikan tersebut masih dalam batas wajar," pungkasnya.

Angka kehamilan

Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat sebanyak 3.219 perempuan daerah setempat diketahui hamil saat masa pandemi corona sekarang ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com