Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminggu, Sudah Ratusan Pemudik Diminta Putar Balik Sebelum Masuk Gunungkidul

Kompas.com - 04/05/2020, 13:57 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Sejak Minggu (26/4/2020) hingga Minggu (3/5/2020) sudah ratusan orang ditolak untuk masuk ke Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Mereka menggunakan berbagai kendaraan untuk datang ke kabupaten terluas di DIY ini. 

Kasubbag Humas Polres Gunungkidul Iptu Enny Widhiastuti mengatakan, tujuh posko dalam Operasi Ketupat Progo 2020 ini masing-masing berada di wilayah Kecamatan Patuk, Playen, Panggang, Rongkop, Bedoyo Ponjong, Blutak Semin, serta pertigaan Ngawen.

Baca juga: 10 Hari Larangan Mudik, 25.728 Kendaraan Pemudik Disuruh Putar Balik

 

Untuk mendukung posko tersebut sebanyak 445 personel polisi disiapkan untuk melakukan pengaman. 

Sampai Minggu (3/5/2020), sudah ada 64 kendaraan yang terdiri dari roda 2 sebanyak 20 kendaraan dan roda 4 sebanyak 44 kendaraan.

"Total penumpangnya ada 393 orang," kata Enny saat dihubungi melalui pesan singkat Minggu. 

Pihaknya berharap masyarakat bisa memahami sehingga bisa menyampaikan kepada keluarga di luar daerah untuk tidak mudik terlebih dahulu. I

ni demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul Kelik Yuniantoro mengatakan, Data yang ada sejak akhir Maret 2020 hingga Minggu (3/5/2020) sudah ada 11.741 pemudik yang datang, meningkat 167 orang dibanding data 30 April 2020 lalu.

Data tersebut diperoleh dari desa dan diunggah melalui Sistem Informasi Desa (SID).

Para pemudik didata dan diminta untuk mengikuti anjuran pemerintah. 

"Terbanyak di Kecamatan Semin sebanyak 1088 orang, disusul kecamatan Playen sebanyak 995 orang," kata Kelik. 

Data positif corona terus meningkat

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul Dewi Irawaty melalui keterangan tertulis menyebutkan, tambahan 1 kasus Covid-19 berasal dari Kecamatan Wonosari.

Pasien sebelumnya menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saptosari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com