Razia Warung di Jambi Tuai Protes, 18 Kursi Diangkut, Pedagang Minta Solusi

KOMPAS.com - Sebanyak 18 kursi di sebuah warung kopi terpaksa diangkut paksa oleh petugas keamanan Tim Gugus Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Sabtu malam (02/05/2020).

Hal itu menuai protes pemilik warung kopi, Firman. Dirinya meminta solusi dari petugas saat kondisi semakin sulit mencari nafkah di tengah wabah corona. 

"Kondisi sekarang kalau ditutup pemasukan kami dari mana. Selain itu juga pekerja kami mau di gaji pakai apa. Jadi kita minta berikan solusinya, apalagi ini hanya imbauan, kenapa harus ada angkut kursi kami," kata Firman, pemilik Warung Kopi Kuale, dilansir dari Tribunnews. 

Hal senada juga diungkapkan Suparni, seorang pedagang bakso, yang tak luput dari razia petugas.

"Kita siap laksanakan imbauan itu, tapi kita minta ada solusi yang diberikan kepada kami, sehingga pemasukan kami tidak terganggu," ungkapnya.

Baca juga: Wawancara Khusus: Buka-bukaan Ridwan Kamil Soal Penanganan Covid-19 di Jabar

Sementara itu, berdasarkan surat himbauan dengan nomor: 791/KESRA/2020 tentang Pencegahan Meluasnya Wabah Covid-19 bagi seluruh Masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Barat, pedagang dan pemilik warung diwajibkan tutup pukul 21.00 WIB.

Selain itu, pemilik warung diminta untuk tidak menyediakan tempat duduk bagi pembeli.

Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul: Tutup Paksa Warung Kopi yang Masih Buka Jam 9 Malam, Petugas Angkut Belasan Kursi di Kuala Tungkal