Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Lengkap Ridwan Kamil soal PSBB Jabar Mulai 6 Mei 2020

Kompas.com - 02/05/2020, 13:59 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, pembatasan sosial berskala besar untuk tingkat provinsi akan dimulai pada 6 Mei 2020. Sebelumnya, PSBB telah diterapkan di zona metropolitan Bodebek pada 15 April dan metropolitan Bandung Raya pada 22 April lalu.

Menurut Emil, sapaan akrabnya, kurva penyebaran Covid-19 di Jabar relatif landai setidaknya dalam tiga pekan terakhir.

"Kesimpulannya, didapati bahwa kurva penyebaran Covid-19 sudah mulai melandai di Jawa Barat. Rata-rata maksimal di angka 40 kasus (per hari)," tutur Emil dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (2/5/2020).

"Bahkan dua hari lalu di hari Kamis itu penambahan hanya tiga kasus, kemudian di hari Jumat kemarin nol kasus. Mungkin kemarin hari yang istimewa dan mudah-mudahan kita berdoa tren menurun ini bisa kita jaga dengan baik." 

Baca juga: Wawancara Khusus: Buka-bukaan Ridwan Kamil Soal Penanganan Covid-19 di Jabar

Menurut dia, tren penurunan kasus ini turut disebabkan penerapan PSBB serta larangan mudik. Meski demikian, kata Emil, pergerakan warga selama PSBB masih di angka 50 persen.

"Walaupun idealnya menurut teori kita sedang menuju 30 persen. Jadi kalau PSBB di Jawa Barat ini bisa menjaga pergerakan hanya sampai 30 persen maka itu lebih efektif," ungkapnya.

Alasan itu yang mendasari PSBB Jabar. Ia pun secara resmi mengumumkan bahwa 17 kota atau kabupaten di Jawa Barat akan melaksanakan PSBB secara serentak mulai 6 Mei 2020.

"Jadi di hari Rabu pekan depan maka seluruh Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan PSBB. Mungkin ini pertama di Indonesia, 27 daerah pintunya akan dibatasi, pergerakan akan dibatasi berbarengan dengan momentum pelarangan mudik," ujarnya.

Baca juga: Ridwan Kamil: PSBB Jawa Barat Disetujui Kemenkes, Berlaku Mulai 6 Mei

Emil berharap PSBB Jabar dapat menekan jumlah kasus penyebaran di Jabar yang saat ini hanya berasal dari dua sumber, yakni imported case dan infeksi lokal.

"Imported case itu mayoritas datang dari orang-orang yang hilir mudik dan mudik dari daerah zona merah ke kampung halaman di Jawa Barat. Jadi kombinasi PSBB di jawa barat dikombinasikan dengan larangan mudik, dikombinasikan dengan pengetesan massal, ini yang membuat berita penambahan positif makin menurun, alhamdulillah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com