Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Purbalingga yang Mudik Akan Dikarantina di Tengah Hutan Pinus

Kompas.com - 01/05/2020, 18:52 WIB
Iqbal Fahmi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com- Pemerintah Desa (Pemdes) Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah, menyiapkan tenda karantina bagi pemudik yang nekat pulang kampung ke desanya.

Belasan tenda didirikan di tengah hutan pinus kompleks wisata Lembah Asri Serang.

“Kami siapkan tenda karantina bagi para pemudik agar terlokalisir dan kontrolnya mudah. Lokasinya juga jauh dari pemukiman agar warga merasa aman, karena sebenarnya tidak sedikit warga yang takut jika pemudik ini karantina di rumah,” kata Kepala Desa Serang, Sugito kepada Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Baca juga: Pemudik Purbalingga Wajib Transit di Tempat Karantina Desa Selama 14 Hari Sebelum Pulang

Meskipun berada di tengah hutan, tapi fasilitas yang disediakan layak dan memadai.

Sugito menyebut, pihak desa menyediakan makan dan minum tiga kali sehari selama dua pekan.

Fasilitas MCK juga merupakan bangunan permanen. Lampu penerangan hingga listrik juga disediakan agar pemudik yang dikarantina merasa betah dan tidak takut.

“Kami konsep senyaman mungkin karena mereka (pemudik) juga warga asli desa ini, semua fasilitas lengkap, di dalam tenda ada kasur, selimut, bantal, pokoknya lebih nyaman dari camping biasa,” ujarnya.

Sugito mengungkapkan, saat ini ada dua pemudik yang sudah menempati tenda karantina.

Baca juga: Kisah Satu Dusun Lockdown di Purbalingga, Kades: Kasih Sembako seperti Kasih Makan Macan

Untuk menjaga keamanan, relawan dari Satgas Covid-19 desa secara bergilir melakukan penjagaan di sekitar lokasi selama 24 jam.

“Kami sudah siapkan sekitar 100 tenda untuk antisipasi jika sampai ada lonjakan gelombang pemudik masuk desa kami,” terangnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com