Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecolongan Tangani Pasien Rapid Test Reaktif, 64 Tenaga Medis Diisolasi

Kompas.com - 30/04/2020, 07:09 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Sebanyak 64 tenaga medis di RSUD Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, menjalani isolasi mandiri karena kecolongan menangani pasien terduga Covid-19.

Para dokter dan tenaga perawat tersebut melakukan penanganan medis ke pasien dengan keluhan non-Covid-19, ternyata belakangan pasien tersebut hasil rapid test-nya reaktif.

“Total ada 64 tenaga medis kita istirahatkan dulu di rumah sambil isolasi mandiri karena kontak erat demgan pasien rapid test reaktif,” kata Plt Direktur RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) dr David Masjhoer di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (29/4/2020).

Baca juga: Diminta Isolasi tapi Tetap Kerja, Pegawai Minimarket Ternyata Positif Corona, Ini Imbasnya

Para petugas medis tersebut akan menjalani rapid test setelah masa isolasi tujuh sampai 10 hari di rumah ke depan.

“Kalau hasil tes non-reaktif, mereka kembali bekerja,” kata dia.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, kata David, timnya akan lebih selektif terhadap pasien non-Covid-19 yang mendapat pengobatan di RSUD AWS.

Sebab, dalam beberapa kesempatan pihaknya selalu kecolongan menangani pasien dengan keluhan non-Covid-19, tetapi ternyata hasil rapid test reaktif.

“Kami sudah beberapa kali kecolongan. Kami akan melaksanakan screening ketat pasien sebelum tindakan medis. Seperti operasi, bius, dan lainnya yang butuh kontak erat, sangat berisiko untuk penyebaran virus,” terang dia.

Selain itu, dirinya juga meminta kepada pasien non-Covid-19 yang mau mendapat penanganan medis supaya jujur menyampaikan riwayat perjalanan, riwayat penyakit, atau pernah berkontak erat dengan pasien Covid-19.

Sebelumnya diberitakan, beberapa kali RSUD AWS kecolongan menangani pasien dengan keluhan lain, tetapi hasil rapid test reaktif.

Sebagai contoh, beberapa hari lalu ada pasien non-Covid-19 dari Kota Bontang berobat ke RSUD AWS di Samarinda untuk operasi.

Baca juga: Pulang dari Makassar, Pria Ini Isolasi Diri di Hutan Bakau

Setelah dilakukan operasi oleh tim dokter, baru didapat informasi pasien bersangkutan rapid test reaktif.

Setelah dilacak, pasien tersebut ternyata orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 di Bontang.

Akibatnya, para dokter dan perawat yang sudah menangani operasinya terpaksa diminta isolasi mandiri di rumah.

David mewanti-wanti, jika kejadian serupa terus terulang, maka rumah sakit daerah terbesar di Kalimantan Timur itu akan lumpuh karena tak ada tim medis yang bekerja, semua mengisolasi diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com