Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan 18 Tahun Meninggal di Sukabumi, Hasil Rapid Test Reaktif

Kompas.com - 29/04/2020, 10:03 WIB
Budiyanto ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang perempuan berusia 18 tahun meninggal dunia di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (27/4/2020) malam.

Proses pemakaman dilaksanakan sesuai prosedur tetap dalam penanganan Covid-19 di wilayah Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, Selasa (28/4/2020).

Awalnya, perempuan ini masuk ke rumah sakit dengan gejala gangguan pernapasan dan penyakit lainnya.

Baca juga: Data Tumpang Tindih, Kades se-Sukabumi Minta Penyaluran Bansos Pemprov Jabar Ditunda

Ia mengembuskan napas terakhirnya di ruang isolasi rumah sakit milik pemerintah.

"Diagnosa meninggalnya karena komplikasi penyakit bawaan efusi pleura TBC, dan rapid test reaktif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid, dalam keterangan tertulis, Selasa malam.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Andi Rahman menuturka,  pihaknya sudah mengirimkan sampel swab pasien ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat.

"Kalau rapid test reaktif, namun tidak dijadikan diagnosa Covid-19. Untuk itu, kami masih menunggu hasil test swab," kata Andi.

Baca juga: Gunakan Kursi Roda, Istri Wali Kota Tanjungpinang Hadiri Pemakaman Suaminya

Berdasarkan penelusuran, pasien tersebut sudah berobat rutin untuk penyakit TB di salah satu rumah sakit di Kota Sukabumi.

Namun, pasien tersebut akhirnya meninggal dunia karena gagal napas, atau masalah serius pada sistem pernapasan.

"Karena kondisi pasien saat itu yang terus menurun," kata dia.

Kepala Polsek Jampangtenga AKP Usep Nurdin mengatakan, keluarga almarhumah sempat menolak proses pemakaman sesuai protokol penanganan Covid-19.

Namun setelah dijelaskan oleh unsur Musyawarah Pimpian Kecamatan Jampangtengah, akhirmya pihak keluarga mau menerima.

"Alhamdulillah proses pemakaman berlangsung lancar dan kondusif. Warga juga menerima pemakaman jenazah di wilayahnya," kata Usep kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com