KOMPAS.com - Pemerintah meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Sebagai gantinya, pemerintah mewajibkan siswa untuk belajar di rumah. Para guru akan memberikan tugas pelajaran pada siswa melalui grup-grup media sosial yang bisa diakses dengan ponsel pintar.
Terakhir, pemerintah memfasilitasi belajar siswa melalui saluran televisi milik pemerintah, TVRI.
Namun tak semua siswa bisa mengakses informasi tersebut. Sebagian siswa di pelosok daerah tak bisa mengakses informasi melalui ponsel dan televisi.
Beberapa guru pun memutar otak agar para siswanya bisa tetap belajar dari rumah. Salah satunya mereka berbaik hati mendatangi rumah para siswanya satu per satu.
Baca juga: Guru Besar UNS: Perlu Pemberdayaan Komunitas bagi Kelompok Disabilitas
Selama pandemi, dia rela mendatangi rumah muridnya satu per satu sepekan tiga kali.
Ia lakukan hal itu karena banyak wali murid tak memiliki ponsel pintar dan televisi untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Pilihan tersebut diambil saat pemerintah memperpanjang masa belajar di rumah dan ia kesulitan menghubungi wali murid untuk menginformasikan hal tersebut.
Baca juga: Kisal Viral Guru Avan, Datangi Satu Per Satu Rumah Murid untuk Mengajar di Tengah Pandemi Corona
"Ketika saya hubungi wali murid, ada yang merespons dan ada yang tidak. Yang merespons, kebetulan wali murid sedang tidak beraktivitas. Sedangkan yang tidak merespons, ternyata bekerja sebagai buruh tani karena sekarang musim panen padi," ujar Avan saat dihubungi, Sabtu (18/4/2020).
"Akhirnya saya putuskan mendatangi rumah mereka satu-satu. Saya didik mereka, saya bawa berbagai macam buku agar dibaca dan dipelajari oleh murid-murid," ujar Avan.
Baca juga: Ini Alasan Guru SD Avan Datangi Satu Per Satu Muridnya di Tengah Wabah Corona
Untuk datang ke rumah 20 siswanya, terkadang Avan harus jalan kaki karena jaluarnya tak bisa dilewati motor.
"Kalau turun hujan, jalannya berlumpur. Jadi saya jalan kaki dan motor saya titipkan di rumah warga," katanya.
Ia mengatakan datang ke rumah muridnya adalah inisiatif pribadinya dan bukan tuntutan pihsak sekolah.
Baca juga: Kisah Pak Guru Avan, Mengajar dari Rumah ke Rumah karena Siswa Tak Punya Ponsel...
Hal yang menyentuh bagi Avan adalah saat salah wali muridnya hendak membeli ponsel agar anaknya bisa mengerjakan tugas online dari gurunya.
Namun hal tersebut dicegah oleh Avan, karena ponsel itu akan dibeli dengan cara berutang.
"Saya larang wali murid ganti handphone yang tanpa internet ke smartphone. Apalagi dia mau utang dulu. Ini memilukan bagi saya sehingga saya memilih datangi murid-murid," ungkap guru yang sudah banyak menulis buku cerita anak ini.
Baca juga: Alasan Sayang, Guru Sodomi Siswa MTs Selama 7 Bulan, Terbongkar dari Obrolan di WhatsApp