Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/04/2020, 04:00 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan fokus melakukan pengetesan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) khusus untuk wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Sementara wilayah lain akan memakai sistem rapid diagnostic test (RDT).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu reagen yang dapat mengekstraksi sampel secara mekanik. Reagen sampel ini bisa meningkatkan kapasitas pemeriksaan sampai di angka 1.400 per hari.

"Tetapi sekali lagi ini masih menunggu, mudah-mudahan Rabu (29/4/2020) itu semua peralatannya sudah datang dan kita bisa melakukan pemeriksaan ini sehingga daftar tunggu dari pemeriksaan PCR ini bisa kita selesaikan di minggu ini mudah-mudahan," ujar Berli, Selasa (28/4/2020).

Baca juga: Data Tumpang Tindih, Kades se-Sukabumi Minta Penyaluran Bansos Pemprov Jabar Ditunda

Sementara untuk rapid tes, Pemprov Jabar telah meyebar 100.000 alat untuk 27 kabupaten kota. Pengetesan telah dilakukan kepada 96.000 warga di Jabar. Dari 96.000 warga yang dites, 2.100 diantaranya reaktif.

"Mengenai rapid test yang sudah kita sampaikan ke kabupaten dan kota itu hampir 100.000 alat dan yang sudah masuk atau sudah dilaksanakan di kabupaten dan kota yaitu sekitar 96 persen. Jadi hampir 96.000 yang sudah kita lakukan rapid test di kabupaten kota," kata Berli.

Saat ini, alat rapid tes hanya tersisa 4.000 unit. Saat ini proses pemesanan tengah dilakukan sambil menunggu bantuan dari pemerintah pusat dan donatur. Ia menargetkan, ada 300.000 warga yang bisa dites.

"Sehingga kalau itu bisa tercapai atau bisa terlaksana tentunya target untuk rapid test kita sebanyak hampir 300.000 itu bisa segera terwujud dan dalam waktu dekat, di bulan Mei ini kita juga akan melakukan kegiatan untuk tracing termasuk di dalamnya ada tes dan tes Ini bagian dari pemeriksaan yang akan dilakukan terutama di wilayah di luar PSBB," katanya.

Baca juga: Polemik Bansos Pemprov Jabar, Ini Penjelasan Ridwan Kamil

Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 di Jabar masih terus bertambah. Hingga Selasa (28/4/2020), pasien positif berjumlah 969 orang, bertambah 19 kasus dari hari sebelumnya.

"Kemudian juga yang meninggal tadi siang 78, sore ini jadi 79, atau bertambah 1 orang. Kemudian yang sembuh tadi siang itu 96, sore ini menjadi 103. Jadi ada tren yang baik ya di situ terutama yang sembuh itu cukup signifikan tetapi juga penambahan kasusnya juga masih cukup tinggi," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com