Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal di Tangerang, Jenazah Covid-19 Dibawa ke Garut Tanpa Peti Mati

Kompas.com - 28/04/2020, 11:58 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Seorang warga Garut yang meninggal di salah satu rumah sakit di Tangerang dan dinyatakan positif Covid-19, dibawa ke Garut menggunakan ambulans dengan hanya dibungkus kain kafan, tidak seperti jenazah positif Covid-19 lainnya.

Ricky Rizky Darajat, Juru Bicara Tim Penanganan Covid-19 Pemkab Garut yang dihubungi Selasa (28/04/2020) malam mengungkapkan, awalnya pada Senin (27/04/2020) malam sekitar pukul 20.30 WIB, tim Satgas Covid-19 Kecamatan Pamengpeuk, mendapat informasi ada warga Pamengpeuk yang meninggal di Tangerang sedang dalam perjalanan dan akan dikuburkan di Desa Jatimulya, Kecamatan Pamengpeuk.

“Jenazah laki-laki berusia 45 tahun, laporan yang diterima oleh Satgas, informasinya jenazah tersebut positif Covid-19,” jelas Ricky lewat sambungan telepon.

Baca juga: Pasien Corona Bertambah, Pemkab Garut Tutup Jalan Utama

Tidak lama kemudian, mobil ambulans pembawa jenazah tersebut pun tiba di depan Puskesmas Pamengpeuk.

Namun, begitu ambulans tersebut diperiksa, ternyata jenazahnya, tidak dibungkus sesuai standar jenazah positif Covid-19.

“Jadi jenazahnya tidak pakai peti mati, hanya dibungkus kain kafan,” katanya.

Mengetahui jenazah tersebut tidak ditangani sesuai dengan standar penanganan Covid-19, menurut Ricky, tim satgas Covid-19 Kecamatan Pamengpeuk pun berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut yang memberi petunjuk agar jenazah tersebut dibungkus dan dimasukan ke peti mati sebelum dimakamkan.

“Setelah dibungkus dan dimasukan kedalam peti mati, jenazah kemudian dimakamkan sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19 di Pemakaman Umum Kampung Tegal Gede Desa Jatimulya,” kata Ricky.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman membenarkan adanya jenazah warga Garut yang positif Covid-19 dari Tangerang dan dibawa tanpa prosedur Covid-19.

Bahkan, petugas ambulans yang membawanya dari Tangerang menyebut jenazah tersebut meninggal karena sakit jantung bukan corona.

“Petugas ambulans bilangnya sakit jantung, tapi saat dicek, surat keterangan menyatakan meninggal karena positif Corona,” jelas Helmi, Selasa (28/04/2020).

Menurut Helmi, jenazah tersebut diantar oleh dua orang petugas ambulans dan juga keluarga jenazah yang ikut dalam ambulans.

Baca juga: Wabup: Garut Resmi Jadi Zona Merah, tapi Warga Tak Juga Patuh Social Distancing...

 

Pihaknya, menurut Helmi, sampai saat ini belum mengetahui pasti alasan jenazah tersebut tidak ditangani sesuai dengan SOP Covid-19.

“Saya sudah pesan kepada petugas medis agar berhati-hati, menggunakan APD lengkap, menanganinya,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com