Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Heboh RS Khusus Corona Tolak Pasien Covid-19 | Oknum Guru MTs Sodomi Siswa

Kompas.com - 28/04/2020, 06:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Berita seorang pasien positif corona ditolak Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 di Batam, menjadi sorotan pembaca.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Sumarjadi mengatakan, Pemerintah Kota Batam sangat menyesalkan adanya penolakan terhadap pasien.

Sementara itu, oknum guru honorer di sebuah MTs di Cianjur menyodomi seorang siswanya puluhan kali, juga menyita perhatian masyarakat. 

Polisi mengungkap, pelaku sodomi berpura-pura mengadakan latihan pramuka dan pelajaran tambahan untuk mendekati korban. 

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Kasus pasien positif corona ditolak rumah sakit

Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus coronaShutterstock Ilustrasi: perawatan pasien positif terinfeksi virus corona

Menurut Didi, pihak rumah sakit menolak pasien tersebut dengan alasan bahwa mereka untuk saat ini tidak menerima pasien umum.

Pihak RS di Pulau Galang menyatakan, mereka hanya menerima pasien dari tenaga kerja Indonesia (TKI), anak buah kapal (ABK) dan jemaah tabligh yang pulang dari Malaysia.

"Alasan mereka begitu, bahkan mereka mengaku hanya menerima kasus yang ringan hingga sedang saja, sementara kasus yang berat tidak," kata Didi saat dikonfirmasi, Minggu.

Sementara itu, Direktur RS Khusus Infeksi Covid-19 di Pulau Galang Kol (CKM) Khairul Ihsan Nasution mengatakan bahwa hal tersebut hanya salah paham.

Baca berita selengkapnya: RS Khusus Covid-19 Pulau Galang Menolak Pasien Corona, Ini Penjelasannya

2. Oknum guru honorer di MTs sodomi siswanya 

IlustrasiKOMPAS.COM/HANDOUT Ilustrasi

Polisi telah menangkap YH yang diduga melakukan pencabulan dan sodomi terhadap salah seorang muridnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com dari polisi, YH melakukan perbuatan bejatnya itu sejak 2019 lalu.

Kepala Urusan Humas Polres Cianjur Ipda Ade Novi Dwiharyanto mengatakan, korban saat ini duduk di kelas VII.

“Perbuatan itu terjadi sejak September 2019. Diperkirakan sebanyak 20 kali pelaku mencabuli korban. Dari mulai mencium hingga melakukan sodomi,” kata Ade kepada Kompas.com, Senin (27/4/2020).

Baca berita selengkapnya: Guru MTs Ketahuan Puluhan Kali Sodomi Siswanya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com