Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Gorontalo Kecewa Usulan PSBB Ditolak Pemerintah Pusat

Kompas.com - 27/04/2020, 18:44 WIB
Rosyid A Azhar ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com  – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengungkapkan kekecewaannya atas ditolaknya permohonan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah pusat.

Padahal, Rusli Habibie menilai Gorontalo siap menerapkan PSBB. Segala kebutuhan masyarakat untuk masa PSBB telah disiapkannya dengan baik.

“Beras kami surplus, bahkan kebijakan saya untuk hasil pertanian di Gorontalo jangan di jual keluar daerah, kita harus tahan di sini. Gula kita cukup ada 3500 ton di Pabrik Gula Lakea. Ikan kita cukup,” ujar Rusli Habibie dalam konferensi pers di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Senin (27/4/2020).

Baca juga: Kabar Baik, Tidak Ada Penambahan Pasien Positif Corona di Gorontalo

"Kemarin saya perintahkan Kepala Dinas Perikanan membeli ikan dari nelayan, sekarang kita sudah punya stok 20 ton," sambungnya.

Rusli Habibie mengatakan langkah yang diambilnya ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.

Namun, dia menyayangkan pengambil kebijakan di pusat masih berbelit-belit saat keadaan genting.

“Kita melaksanakan semua perintah Presiden untuk memutus rantai penyebaran virus corona ini, tapi kalau dipersulit dengan berbagai izin dan aturan, bingung kita semua,” ucap Rusli Habibie.

Baca juga: Gubernur Gorontalo Minta Daerah Diberi Kewenangan Lebih untuk Atasi Covid-19

Adanya transmisi lokal penyebaran virus corona juga mulai mengkhawatirkan pemerintah Provinsi Gorontalo.

Saat ini jumlah orang yang positif terinfeksi virus corona di Gorontalo telah mencapai 14 orang dan satu orang telah meninggal dunia.

“Mesti harus tunggu banyak korban ya baru kita bergerak. Coba lihat negara Italia dan Amerika mayat-mayatnya sudah tidak sempat dimakamkan. Apa kita harus nunggu begitu,” tutur Rusli Habibie kesal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com