Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2020, 11:26 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebanyak tiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, meninggal dunia.

Meski begitu, hasil laboratorium ketiga pasien tersebut belum keluar.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Alexander Gunawan mengatakan, ketiga pasien tersebut dirawat di rumah sakit berbeda.

"Pasien pertama berusia 65 tahun, warga Ungaran Barat. Meninggal di RS Telogorejo Semarang pada Minggu (26/4/2020). Pemakaman dilakukan di Tempat Pemakaman Umum Besuli Jalan Raya Bima Raya Mapagan," jelasnya saat dihubungi, Senin (27/4/2020).

Baca juga: Ini Cara Ganjar Kritik Warga Ungaran yang Tolak Pemakaman Jenazah Perawat Positif Corona

Pasien kedua asal Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, berjenis kelamin perempuan berusia 44 tahun.

Namun, karena kakaknya berdomisili di Desa Bumen, Kecamatan Sumowono, maka jenazah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bumen Sumowono dan selesai pukul 00.15 WIB.

"Meninggal Minggu (26/4/2020) soekitar pukul 16.00 WIB di RSU Ambarawa," kata Alex.

Sementara PDP ketiga yang meninggal berjenis kelamin laki-laki berusia 62 tahun.

"Pasien ini beralamat di Susukan dan meninggal dunia di Rumah Sakit Paru Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga pada Senin (27/4/2020) pukul 05.14 WIB. Pemakaman mulai jam 07.30 WIB," kata Alexander.

Baca juga: Polisi Tangkap Majikan yang Siksa ART di Semarang, Suami Istri Ditahan

Dia menambahkan, pemakaman ketiga PDP berjalan kondusif dan lancar.

"Pemakaman menggunakan protokol kesehatan dan semua berjalan baik hingga selesai," ungkapnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com