Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebanyak 500 Mortir Ditemukan di Cirebon

Kompas.com - 24/04/2020, 21:21 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com – Sebanyak 500 mortir ditemukan di Kawari 120 Area PT Indocement di Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020).

Kapolresta Cirebon Kombes M Syahduddi menyampaikan, tim dari Brimob Polda Jawa Barat, Polsek Gempol Polresta Cirebon, Kodim 0620 dan sejumlah petugas PT Indocement langsung memeriksa keberadaan mortir.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Sumedang Bertambah

Mereka berjaga dan memasang garis polisi dengan melingkari seluruh area penemuan mortir.

“Jumlahnya cukup banyak, lebih kurang 500 buah. Petugas langsung ke lokasi dan sudah dilakukan pengamanan sekitar lokasi,” kata Syahduddi kepada Kompas.com saat ditemui di Polresta Cirebon, Jumat.

Baca juga: 4.309 Orang di Kota Bandung Telah Menjalani Rapid Test

Syahduddi mengatakan, 500 mortir ini awalnya ditemukan oleh petugas PT Indocement yang sedang melakukan pencarian bahan baku di area tambang bahan baku semen.

Lokasi penemuannya tidak berada di satu titik, tetapi masih saling berdekatan.

Berdasarkan bentuk fisiknya, mortir ini diduga merupakan sisa zaman peperangan saat Indonesia masih dijajah Belanda atau Jepang.

“Untuk memastikan itu, kita memanggil ahlinya dari tim Jibom Detasemen Gegana Satuan Brimobda Jabar, apakah barang ini masih memiliki daya ledak atau tidak. Mereka yang mengetahui,” kata Syahduddi.

Tim penjinak bom sudah bergerak dari Bandung menuju lokasi.

Baca juga: Kabupaten Bogor Kekurangan Tenaga Medis, Pasien Dirujuk ke Jakarta

Selanjutnya, mereka akan memeriksa dan mengamankan 500 mortir tersebut.

Menurut Syahduddi, apabila mortir masih memiliki daya ledak dan dinilai berbahaya, maka kemungkinan mortir akan diledakan di lokasi yang aman di sekitar tempat penemuan.

“Dengan jumlah yang begitu banyak, kalau memang masih memiliki daya ledak, apakah bisa dilakukan kegiatan pemusnahan atau disposal di lokasi, tim yang akan memutuskan,” kata Syahduddi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com