Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Pemulung Curi Padi, Tak Punya Uang untuk Makan dan Hidupi 5 Anggota Keluarga

Kompas.com - 23/04/2020, 15:25 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Sumardi (41), warga Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, ditangkap warga saat mencuri padi.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung ini mengaku terpaksa mencuri padi karena tidak punya uang untuk makan.

Pasalnya, saat virus corona mulai mewabah banyak akses kampung ditutup oleh warga.

Akibat kondisi itu, penghasilannya sebagai pemulung tak lagi bisa diharapkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

"Ketika masuk kampung semua ditutup. Jadi tidak bisa cari rosok. Saat ini penghasilan dia maksimal Rp 20.000 per hari. Itupun kadang dapat, kadang tidak," Kasat Reskrim Polres Karanganganyar AKP Ismanto Yuwono saat dihubungi Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

Baca juga: Tak Punya Uang, Pemulung Terpaksa Curi Padi untuk Makan Keluarga

Padahal, sebagai kepala keluarga ia harus mencukupi kebutuhan dua orang mertua, seorang istri, dan dua orang anak yang salah satunya masih berusaha tiga tahun.

"Tidak ada yang bekerja selain dia (Sumardi). Dia juga punya penyakit asma. Jadi, meskipun dia sakit kalau tidak mencari rosok keluarganya tidak makan," tambahnya.

Karena terhimpit masalah ekonomi itu, akhirnya ia gelap mata dan terpaksa mencuri padi milik warga untuk makan.

Mengetahui kondisi itu, Ismanto merasa iba dan tidak jadi menahannya.

Setelah dilakukan mediasi, korban juga memaafkan dan mengikhlaskan padi yang dicuri oleh Sumardi.

Untuk membantu meringankan beban hidup serta kebutuhan keluarga Sumardi, polisi juga memberikan paket bahan pokok berupa beras 10 kilogram, susu formula untuk balita, minyak goreng, biskuit, dan mi instan.

Baca juga: Kisah Pilu Kakak Beradik Kelaparan, Yatim Piatu, Kurus Kering dan Wajahnya Pucat

Sebelumnya diberitakan, warga menangkap Sumardi saat mencuri padi di persawahan selatan Dukuh Pandanrejo, Desa Kaliwuluh, Kecamatan Kebakkramat, Karanganyar.

Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (21/4/2020) sekitar pukul 03.00 WIB.

Karena itu, ia dibawa ke Balai Desa setempat dan diserahkan ke Polsek Kebakkramat.

Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com