Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Hasil "Tracing", di Yogya Telah Terjadi Transmisi Lokal Covid-19

Kompas.com - 22/04/2020, 22:42 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Dari hasil tracing diketahui telah terjadi penularan lokal atau transmisi local Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, penularan lokal ini masih belum meluas.

"Dari 75 kasus yang terkonfirmasi kita telah melakukan contact tracing untuk melihat mereka tertular di Yogya atau tidak," ujar Riris Andono Ahmad, Koordinator Tim Respons Covid-19 UGM di Kantor BPBD DIY, Rabu (22/04/2020).

Doni, panggilan Riris Andono menyampaikan, contact tracing ini dilakukan untuk melihat perkembangan setelah kasus impor masuk ke Yogyakarta sehingga akan diketahui apakah kasus impor yang masuk kemudian menulari orang-orang di Yogyakarta.

Baca juga: Nasib 25 Pemandu Lagu di Semarang, Ditolak Pulang ke Kampung Halaman

Dari 75 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19, pihaknya telah melakukan tracing terhadap 71 kasus.

Dari hasil contact tracing tersebut, 51 kasus mempunyai riwayat perjalanan dari luar Yogyakarta, baik dari luar negeri ataupun zona merah di Indonesia.

Dari 51 kasus tersebut, pihaknya mencatat ada 10 orang yang kemudian menularkan pada 12 kasus baru yang disebut sebagai generasi kedua (G2). Ini lah yang dicatat sebagai penularan lokal pertama.

"Kalau kita lihat di sini maka generasi kedua itu bisa dikatakan adanya penularan lokal yang terbatas. Kemudian dari itu ada tiga kasus yang merupakan generasi ketiga (G3)," jelasnya.

Menurutnya jika dilihat dari hasil tracing itu maka kemungkinan penularannya belum meluas.

"Melihat dengan apa yang sudah di-tracing, kemudian kasus barunya masih lebih sedikit dibandingkan kasus sebelumnya, ini ada penularan lokal tapi belum terlalu meluas," katanya.

Baca juga: Sanksi Bagi Pelanggar PSBB di Tegal, Teguran Lisan hingga Pengambilan Paksa Barang

Namun demikian, lanjutnya, ada indikasi bisa menjadi penularan yang meluas. Sebab pihaknya mencatat ada lima kasus yang tidak bisa diketahui dari mana tertular Covid-19.

"Dua kasus ibu rumah tangga dan pensiunan, artinya mobilitasnya sangat dekat. Oleh karena itu kita bisa melihat bahwa ada indikasi memang penularanya sudah ada di sekitar kita, seberapa luas itu perlu kita lihat lebih lanjut," jelas Doni.

Doni menuturkan, melihat data tersebut, memang saat ini sudah ada transmisi lokal di DIY, tetapi belum sampai meluas. Transmisi lokal ini tersebar di lima kabupaten/kota di DIY.

"Kalau kemudian itu menjadi sangat meluas maka ini yang menjadi problem besar. Kita masih punya window period atau jendela untuk bisa membuat transmisi itu kita potong agar tidak meluas," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com