Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Wagub Uu Dukung Pengusulan 2 Tokoh Jabar Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 22/04/2020, 17:18 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum berharap ada tokoh-tokoh asal Jabar yang mendapatkan penghargaan atas jasa dan perjuangannya.

Untuk itu, dia pun meminta pemerintah kabupaten/kota untuk berperan aktif mengusulkan tokoh daerah menjadi pahlawan nasional.

Uu mengatakan itu saat membuka Seminar Pengusulan Alm. KH. Muhyiddin dan Pengusulan Ulang Alm. Prof. KH. Anwar Musaddad sebagai Pahlawan Nasional lewat video conference di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (22/4/2020).

"Saya secara pribadi sangat mendukung dan mengapresiasi tokoh- tokoh besar apalagi dari komunitas pesantren dan kalangan kiai untuk diberi gelar pahlawan nasional," katanya seperti keterangan tertulisnya.

Menurutnya, pengusulan kedua tokoh tersebut sebagai pahlawan nasional merupakan bentuk pengakuan dan apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar atas jasa dan karya mereka.

Baca juga: Pendaftar Relawan Covid-19 Terbanyak dari Jawa Barat, Jumlahnya Capai 5.900 Orang

Wagub yang akrab dipanggil Kang Uu ini menegaskan, para ulama punya peranan penting dalam pembangunan manusia.

"(Mereka) bisa membangkitkan semangat para pejuang di masa perjuangan dahulu. Wajar kalau para kiai, para ulama diberikan penghargaan, yaitu label pahlawan nasional," ucapnya.

Tentang dua tokoh ini

Sementara itu, Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Daud Achmad menjelaskan, KH Anwar Musaddad adalah pejuang kemerdekaan asal Garut.

Dia juga pendiri pondok pesantren dan yayasan pendidikan Al Musaddadiyah Garut dan pendiri sekaligus rektor pertama Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Jati Bandung.

Baca juga: Gandeng Ojek Online dan PT Pos Indonesia, Pemprov Jabar Genjot Penyaluran Bansos

Adapun KH Muhyiddin merupakan salah seorang ulama ternama asal Jawa Barat. Dia pada era penjajahan Belanda terlibat dalam perjuangan merintis, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan.

Dia juga telah mendirikan delapan pesantren yang tersebar di Subang, Purwakarta, dan Sumedang.

Terkait seminar pengulusan dua tokoh tersebut, Daud menjelaskan, kegaitan ini dilaksanakan sebagai salah satu prasyarat agar seorang tokoh bisa diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional.

“Inilah bentuk penghargaan pemerintah Jabar atas jasa dan perjuangan KH. Muhyiddin dan Kh. Anwar Musaddad dalam memperjuangkan kemerdekaan melibatkan unsur ulama dan pesantren," ucapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Kota Bekasi Prioritas Penanganan Covid-19 di Jawa Barat

Guru Besar Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Nina Herlina Lubis, yang hadir seminar tersebut mengatakan, KH Muhyiddin ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan.

"Tidak hanya bergabung dengan Hizbullah, KH Muhyiddin menjadikan pesantren Pagelaran I (Tanjung Siang) sebagai markas pelatihan dan penggemblengan mental bagi para pejuang Hizbullah," jelasnya.

Pada masa penjajahan Belanda, KH Muhyiddin juga dikenal memimpin para pejuang untuk menyerang garis pertahanan Sekutu di Bandung Utara.

"Dengan banyaknya catatan sejarah, seminar dan kajian para sejarawan bisa mengangkat KH Muhyiddin sebagai pahlawan nasional dari kalangan ulama," katanya.

Baca juga: 2.768 Usaha Pariwisata Tutup Akibat Covid-19, Pemprov Jabar Susun Strategi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com