Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Kampung Diisolasi, Wabup Garut Minta Ridwan Kamil Percepat Hasil Tes Swab

Kompas.com - 22/04/2020, 12:40 WIB
Ari Maulana Karang,
Farid Assifa

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.comWakil Bupati Garut Helmi Budiman meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa mempercepat proses pemeriksaan laboratorium dengan sampel swab.

Karena, menurutnya, makin lambat hasil uji lab tersebut, maka potensi orang dalam pemantauan (ODP) pun bisa semakin banyak.

“Saya meminta gubernur memperhatikan agar hasil swab test itu bisa 3 sampai 4 hari, agar kita bisa cepat lakukan antisipasi, makin lambat kita tahu hasil pemeriksaan, makin banyak ODP,” tegas Helmi usai memeriksa kesiapan isolasi satu kampung di Desa Cigedug, Kecamatan Cigedug, Rabu (22/04/2020).

Baca juga: Wakil Bupati Garut Sebut Larangan Mudik Mengurangi Kekhawatiran

Helmi mencontohkan, dari kasus konfirmasi positif Covid-19 yang ada di Kecamatan Cigedug, pihaknya telah mengirimkan sampel swab sejak tanggal 1 April 2020, namun baru dapat laporan hasil swab test tanggal 20 April 2020, setelah pasien yang bersangkutan meninggal dunia pada tanggal 1 April 2020.

Akibatnya, menurut Helmi, dari kasus konfirmasi positif Covid-19 di Cigedug, saat ini satu kampung terpaksa diisolasi karena sangat banyak orang yang melakukan kontak erat dengan pasien tersebut.

Selain itu, 3 kecamatan di sekitarnya pun diberlakukan social distancing dan phsycal distancing secara ketat.

“Memang saya dapat penjelasan, yang minta swab test itu dari Jawa Barat numpuk, ngantre. Antrean ini yang menyebabkan hasilnya lama,” jelas Helmi.

Camat Cigedug Mia Herlina mengakui hasil tes terhadap satu orang warga Kecamatan Cigedug lambat sehingga baru diketahui setelah meninggal dunia.

Hal itu sempat membuat warga resah dan protes.

Namun, pihaknya telah memberikan penjelasan kepada masyarakat hingga akhirnya mereka mau melakukan isolasi di kampungnya.

"Iya, memang sempat ada yang protes seperti menganggap sebagai kesengajaan, tapi kita sudah berikan penjelasan, mereka mengerti dan sekarang pun mereka mau melakukan isolasi di kampungnya,” katanya.

Baca juga: PDP Kabur dari Isolasi Meninggal, Ternyata Positif Corona, Warga Sekampung Diisolasi

Mia mengakui, jika sejak awal pihaknya bisa mengetahui hasil lab terkait pasien tersebut, tentunya akan ada upaya-upaya pencegahan di tingkatan masyarakat. Dengan begitu, risikinya pun bisa diminimalisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com