Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/04/2020, 11:33 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Nining (45), salah seorang pejuang perempuan Covid-19 sekaligus perawat ruang isolasi khusus RSUD Soekardjo Tasikmalaya, menceritakan pengalamannya selama merawat pasien corona tepat di peringatan Hari Kartini, Selasa (21/4/2020).

Dirinya mengaku sering merasakan apa yang dirasakan pasien Covid-19 terisolasi di ruang karantina selama ini.

Hampir setiap malam dirinya selalu berada di depan pintu ruang isolasi untuk mengamati pasiennya yang dirawat khawatir terjadi hal yang tak diinginkan.

"Kalau takut, tidak ya, selama saya merawat karena sesuai SOP dan protokol medis dan selalu memakai alat pelindung diri (APD) atau Hazmat. Tapi, saya selalu sering merasakan jadi pasien terisolasi di ruang karantina," jelas Nining kepada wartawan di kantornya, Rabu (22/4/2020) pagi.

Baca juga: Diduga Terpapar Saat Pendidikan di Jakarta, Dokter dan Perawat RSUP Dr Sardito Positif Corona, Ini Faktanya

Tak berani pulang ke rumah

Sosok Kartini di masa pandemi corona asal Tasikmalaya ini selalu menjadi garda terdepan dalam merawat dan memutus mata rantai covid-19.

Dirinya bahkan memilih untuk tinggal di rumah sakit meski bukan jadwal kerjanya karena khawatir akan menularkan virus mematikan tersebut.

"Tapi, kalau misalkan saya harus pulang ke rumah, saya hanya berdiam diri saja di rumah. Saya tidak berani keluar rumah karena khawatir akan menularkan virus tanpa saya sadari," katanya.

"Beruntung suami juga kerja di kesehatan dan anak saya sudah besar-besar. Jadi mengerti," ujar Nining.

Baca juga: Terinspirasi Kakak yang Perawat, 2 Bersaudara Sumbangkan Tabungan untuk Beli APD

Optimistis Covid-19 bisa disembuhkan

Sebagai bagian dari tenaga medis khusus pasien Covid-19, Nining meyakini kalau penyakit yang telah menjadi pandemi ini bisa disembuhkan.

Hal itu dibuktikannya sendiri dengan telah dinyatakan sembuhnya beberapa orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif corona.

"Tapi tetap yakin penyakit ini bisa sembuh asal selalu mengikuti anjuran protokol kesehatan dan kesadaran masyarakat. Tapi, kalau menganggap enteng penyakit ini akan terus memakan korban," ungkap Nining.

Baca juga: PDP di Samarinda Kembali Berulah, Usai Ancam Perawat dengan Pecahan Kaca Kini Mengamuk di Rumah Sakit

Selama ini, dirinya selalu memotivasi para pasien bahwa penyakitnya akan sembuh dan bisa terus bertahan hidup.

Dirinya pun kerap merasakan bagaimana dirinya dikarantina di sebuah ruangan seperti para pasein covid-19.

Sehingga, saat merawat pun dirinya selalu ingin dekat secara personal untuk memberikan kekuatan mental terhadap apa yang mereka hadapi dengan penyakit menular cepat ini.

"Saya selalu memotivasi para pasien, bahwa penyakit Covid-19 ini tidak selalu berujung dengan tidak baik, karena penyakit ini bisa disembuhkan," ungkap Nining.

Baca juga: Tim Pemulasaraan Jenazah Corona RSUD Tasikmalaya Buat Peti Mati Khusus Muslim

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com