KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) berencana menutup aktivitas di kawasan pelabuhan dan bandara di Malut.
Hal itu dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona.
"Kami akan menutup aktivitas pelabuhan dan bandara, serta membatasi jumlah penumpang kapal maupun speedboat saat beroperasi," kata Kepala Dinas Perhubungan Pemprov Malut, Armin Zakaria di Ternate, dikutip dari Antara, Selasa (21/4/2020).
Baca juga: Heboh Nelayan di Maluku Utara Kubur Ikan Tuna 2 Ton Hasil Tangkapan, Ini Penyebabnya
Menurut dia, rencana menutup aktivitas bandara dan pelabuhan itu melalui rapat bersama Gubernur Malut dan seluruh bupati/wali kota terkait penanganan Covid-19 di wilayah Malut.
Akses masuk pelabuhan dan bandara di Malut mulai ditutup pada 22 April 2020.
Seluruh pelabuhan dan bandara ditutup, kecuali Bandara Babullah Ternate.
"Hasil rapat bersama tim kordinator Gugus Tugas sepakati untuk menutup akses masuk terutama Pelabuhan Ahmad Yani sebagai pintu masuk laut, terkecuali bandara tetap di buka," kata Armin yang Koordinator Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut itu.
Baca juga: Sampai ke Maluku Utara, Covid-19 Kini Tersebar di 29 Provinsi
Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba meminta sinergitas seluruh bupati/wali kota di Malut, terutama dalam penanganan wabah corona, dengan membatasi aktivitas warganya agar tidak keluar rumah.
"Saya harapkan seluruh kabupaten/kota di Malut intensif membatasi aktivitas warganya keluar rumah, kecuali ada kebutuhan sangat mendesak," kata Gubernur.
Standar ini perlu diterapkan untuk lebih memperketat pintu masuk di kabupaten/kota guna menghindari meluasnya wabah Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.