Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gresik Bakal Jalankan Aturan PSBB di 8 Kecamatan Terdampak Corona

Kompas.com - 21/04/2020, 18:36 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Gresik telah membahas penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diajukan ke Kementerian Kesehatan.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengajukan penerapan PSBB di Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik, untuk mencegah penyebaran virus corona baru atau Covid-19.

Berdasarkan rapat yang dilakukan bupati, wakil bupati, dan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkpimda) Kabupaten Gresik, penerapan PSBB dilakukan di delapan kecamatan yang terdapat pasien positif virus corona.

"PSBB akan dilakukan di delapan kecamatan. Yakni, Kecamatan Gresik kota, Driyorejo, Menganti, Kebomas, Benjeng, Manyar, Duduksampeyan dan Sidayu," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Tarso Sugito usai rapat di Gedung Pemkab Gresik, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: Menkes Setujui PSBB Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo

Penerapan PSBB di delapan kecamatan itu menyesuaikan dengan jumlah desa terdampak atau memiliki pasien positif Covid-19 berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gresik.

"Selain Kecamatan Gresik kota, yang memang menjadi pintu masuk antara Gresik dengan Surabaya. Tujuh kecamatan lain itu memang terdapat pasien positif Covid-19," jelasnya.

Tarso mengatakan, hanya tiga kecamatan yang seluruh desa atau kelurahannya memberlakukan PSBB, yakni Menganti, Diryorejo, dan Kebomas.

"Karena Driyorejo dan Menganti serta Kebomas, itu kan juga biasa digunakan oleh masyarakat untuk pintu menuju ke Surabaya. Selain itu, nantinya setiap pintu tol juga akan kita lakukan screening," kata Tarso.

Sedangkan Kecamatan Manyar, penerapan PSBB tak dilakukan di Desa Karangrejo dan Nambi.

Untuk Kecamatan Benjeng, PSBB hanya diterapkan di dua desa, yakni Desa Pundutrate dan Metatut.

Sementara Kecamatan Duduksampeyan, PSBB hanya dilakukan di Desa Ambeng-ambeng dan Watangrejo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com