Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubur-ubur Muncul di Perairan Probolinggo Sejak 1970, Laris Diekspor ke Hongkong

Kompas.com - 21/04/2020, 16:59 WIB
Ahmad Faisol,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedi Isfandi menjelaskan, munculnya ubur-ubur yang jumlahnya tak terhitung di perairan Probolinggo di Selat Madura, terjadi sejak tahun 1970.

Munculnya ubur-ubur, menurut Dedi, adalah fenomena lumrah dan tidak mesti tiap tahun.

Kemunculannya memiliki pola yaitu ketika saat pergantian musim.

"Ini sudah lama kok enggak muncul dengan jumlah begitu banyak. Terakhir yang bikin heboh saat ubur-ubur mengganggu sistem mesin di PLTU Paiton. Akhirnya mereka memasang alat screening agar ubur-ubur tidak masuk ke sistem mesin PLTU," ujar Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (21/4/2020).

Baca juga: Viral Video Kemunculan Ubur-ubur Tak Terhitung Jumlahnya

Saat muncul di perairan Probolinggo, ubur-ubur kadang terlihat di permukaan air dengan jumlah sangat banyak dan bergerombol.

Bahkan, gara-gara kemunculan ubur-ubur tersebut, ada pengusaha yang membuka pabrik khusus memproduksi makanan berbahan ubur-ubur.

"Produk ubur-ubur tersebut diekspor dan laku keras di Hongkong dan Jepang," kata Dedi.

Menurutnya, orang Hongkong dan Jepang gemar mengonsumsi ubur-ubur sebagai hidangan pembuka.

Tubuh ubur-ubur yang seperti jeli itu mengandung 90 persen air.

"Karena kemunculan ubur-ubur di perairan menjadi jarang, pabrik yang berlokasi di Kecamatan Sumnerasih tersebut tutup pada tahun 1990," ujar Dedi.

Dedi menambahkan, ubur-ubur jika menyentuh kulit manusia, tak selalu menimbulkan gatal. Respons kulit tiap orang beda-beda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com