Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagikan Buku Saku untuk Anak, Cara Sosialisasi Corona di Wilayah Pedalaman Papua

Kompas.com - 21/04/2020, 13:44 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meluncurkan buku saku berjudul 'Anak Papua Sehat Covid-19'. Buku itu akan diberikan kepada masyarakat dan anak-anak di wilayah pedalaman dan tak memiliki akses telekomunikasi.

Buku itu berisi informasi tentang virus corona baru atau Covid-19, seperti asal virus dan cara menghindarinya.

"Ini kreasi Dinas Pendidikan dalam merespon kondisi dunia hari ini, khususnya di Indonesia. Model-model seperti ini yang harus terus dikembangkan," kata Asisten II Setda Papua, Muhammad Musaad, di Jayapura, Selasa (21/4/2020).

Musaad paham informasi mengenai virus corona beredar luas di berbagai media.

Tapi, banyak masyarakat Papua yang tak memiliki akses terhadap telekomunikasi dan internet.

Seperti masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan. Akses informasi yang minim membuat masyarakat tersebut rentan terhadap virus corona baru atau Covid-19.

Baca juga: Cerita Pasien Sembuh Corona di Papua, Khatam Al Quran Selama Isolasi

Buku ini, kata dia, menjadi media sangat berharga bagi masyarakat setempat untuk mengetahui seluk beluk virus corona baru dan cara mencegahnya.

"Saat ini tidak semua wilayah di Papua bisa mengakses internet sehingga buku masih sangat dibutuhkan," kata Musaad.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Arsip dan Perpustakaan Daerah Papua Christian Sohilait menjelaskan buku saku tersebut dibuat bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Informasi yang disampaikan dalam buku itu dilengkapi dengan gambar sehingga anak-anak lebih tertarik membacanya.

Untuk tahap awal, buku yang memilik 29 halaman itu dicetak sebanyak 4 ribu buah.

Sohilait menyebut buku tersebut akan dikirim ke empat kabupaten di wilayah pegunungan tengah Papua.

"Pertama kita akan kirim ke Jayawijaya, Lanny Jaya, Tolikara, Yalimo. Untuk pelajar di Keerom, Sarmi dan Jayapura bisa ambil sendiri di Dinas pendidikan," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com