Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ITB Kembangkan Kabin Sterilisasi untuk Masker N-95

Kompas.com - 21/04/2020, 07:28 WIB
Reni Susanti,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Tim Laboratorium Energi Terbarukan, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) Institut Teknologi Bandung mengembangkan Kabin Sterilisasi untuk masker N-95.

“Kabin Sterilisasi tersebut diharapkan mampu menyeterilkan masker N95 yang telah digunakan oleh tenaga medis,” ujar ketua peneliti Kabin Sterilisasi, Yuli Setyo Indartono dalam rilisnya, Selasa (21/4/2020).

Yuli menjelaskan, alat tersebut menggunakan teknologi ionisasi udara, penurun kelembapan udara, rak sterilisasi masker N-95, dengan dimensi kabin 1x1x2 m3.

Baca juga: Percepat Pemetaan Covid-19, Pemkot Bandung dan ITB Bangun Laboratorium

Kabin ini, sambung Yuli, dibuat agar masker N-95 bisa digunakan kembali. Sebab jumlah pasien Covid-19 saat ini semakin bertambah.

Sedangkan kebutuhan masker N-95 semakin meningkat bagi tenaga kesehatan. Tingginya kebutuhan tidak diimbangi ketersediaan masker N95 yang semakin sedikit.

Yuli mengungkapkan, berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan, sterilisasi masker bisa dilakukan dengan beberapa cara.

Pertama disimpan di kantong kertas dan biarkan selama 3-4 hari dengan prinsip kalau ada virus akan rusak karena tidak ada media untuk berkembang biak.

Rekomendasi kedua, bisa dipanaskan sampai 70oC di dalam oven, dan ketiga diberi uap panas.

Metode yang tidak direkomendasikan untuk sterilisasi masker adalah dengan menggunakan sinar UV karena bisa merusak lapisan masker N-95.

Dari berbagai cara tersebut, Yuli melihat, perlu ada metode sterilisasi berbasis pengujian yang bisa menghancurkan bakteri dan virus, namun tidak menimbulkan kerusakan pada masker N95.

“Maka kami tidak menggunakan sinar UV, dan tidak menggunakan pemanasan karena khawatir menyebabkan penurunan kualitas masker N95,” imbuhnya.

Supaya tidak merusak masker, proses sterilisasinya dilakukan di temperatur kamar (tidak dipanaskan).

“Maka kami menggunakan ionisasi udara. Dari berbagai penelitian ilmiah, ion negatif bisa merusak struktur bakteri dan virus. Kami juga menggunakan dehumidifier untuk menurunkan kelembapan udara,” kata dia.

Jika kelembaban udara rendah, maka udara akan menyerap air dari masker, sehingga tidak perlu memanaskan masker.

Yuli menambahkan, kabin sterilisasi tersebut kedap udara. Di dalamnya terdapat tiga komponen utama yaitu alat yang menghasilkan ion udara, kipas/ fan kecil, dan alat untuk menurunkan kelembapan udara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com