Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Pemulung di Tengah Corona, Penghasilan Turun, Masker Pun dari Secarik Kain Lusuh...

Kompas.com - 19/04/2020, 20:11 WIB
Markus Yuwono,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Belasan pemulung setiap hari memilah sampah di TPAS Wukirsari, Desa Baleharjo, Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta, mengaku penghasilannya menurun saat pandemi corona saat ini.

Sebagian dari mereka mengaku khawatir terpapar corona dari sampah yang dihasilkan oleh masyarakat, namun apa daya urusan perut tak lagi membuat mereka mundur.

Jumat (17/4/2020) pagi, Suwarni (65) warga tak jauh dari lokasi TPAS menunggu truk sampah masuk. Dirinya bersama belasan pemulung lainnya menunggu barang yang bisa dijual kembali seperti plastik dan yang lainnya.

Menggunakan masker wajah dari secarik jarik lusuh, yang tentunya tak layak untuk masker. Namun itu mampu menahan panas dan bau yang menyengat yang ditimbulkan dari sampah.

"Corona, kulo mboten reti (saya tidak tau)," kata Suwarni saat ditemui di pinggir TPAS Wukirsari Jumat.

Baca juga: Kisah Pedagang Bakso Keliling, Nekat Jualan Saat Wabah Corona Demi Anak Istri

Pendapatan turun drastis

Sesekali mengamati kendaraan yang masuk ke area TPAS, Suwarni bercerita sudah hampir 20 tahun menjadi pemulung.

Meski hal itu bukan cita-citanya, namun keadaan ekonomi keluarga memaksanya untuk menjadi pemulung. Setelah diberitahu mengenai corona, dahinya mengrenyit dan merasa khawatir.

"Ya bagaimana lagi sudah terbiasa seperti ini," kata Suwarni.

Mudiyah (55) pemulung lainnya, mengatakan jika sejak pandemi berlangsung terjadi penurunan hasil mengais sampah.

Biasanya Rp 60.000 setiap sore dia bawa pulang dari hasil penjualan sampah yang bisa diaur ulang, tetapi sejak beberapa pekan terakhir Rp 15.000 sampai Rp 20.000.

Baca juga: Gundah Pedagang di Tengah Wabah, Takut Virus Corona tapi Harus Tetap Berjualan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com