Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Nenek Mengaji di Rumah Reyot, Ternyata Tak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah

Kompas.com - 19/04/2020, 16:47 WIB
Ari Maulana Karang,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Minggu (19/04/2020) siang, rumah Minah (70) di Kampung Randu Kurung Desa Cibiuk Kidul Kecamatan Cibiuk yang biasanya sepi, mendadak banyak didatangi orang.

Mereka yang datang, membawa sejumlah bantuan berupa makanan untuk Minah.

Bantuan tersebut, berdatangan setelah video Minah yang tengah asyik mengaji seorang diri di rumah tuanya yang hampir seluruh bagian atapnya nyaris roboh tersebar di media sosial.

Saking rapuhnya, tak ada warga yang berani memperbaikinya karena takut seluruh bagian atapnya roboh, meski hanya memperbaiki kabel listrik di atap rumahnya sekalipun.

Baca juga: Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Begini Cara Mak Iyah Menyambung Hidup

Rumah Minah sendiri, sebenarnya cukup terbilang kokoh, terutama bagian dindingnya. Karena, semua bagian berlapis tembok yang kondisinya cukup baik.

Namun, atapnya memang kondisinya parah. Hampir setiap ruangan di rumah berukuran kurang lebih 6x9 meter tersebut, bagian atapnya bukan lagi bocor, namun sudah bolong tanpa genteng.

Baca juga: Kakak-Adik di NTT yang Tak Sekolah karena Bajunya Robek, Tinggal Tanpa Orangtua dalam Gubuk Reyot

Hal ini pula yang membuat sejumlah orang yang menyaksikan video tersebut, tergugah rasa kepedulian sosialnya dan dengan sengaja datang ke rumah Minah untuk memberi bantuan.

Kompas.com pun, menyaksikan dua orang yang datang ke rumah Minah menyerahkan bantuan berupa bahan makanan.

Hidup seorang diri sejak tahun 1980

Minah sendiri, sejak pertama kali menikah dengan Dadang almarhum suaminya sudah menempati rumah tersebut. Namun, sekitar tahun 1980-an, suaminya meninggal dunia. Sejak itulah Minah hidup seorang diri karena tidak memiliki anak dari hasil pernikahannya. 

“(Suaminya) meninggalnya sekitar usia 40 sampai 50 tahunan, tahun 1980-an,” jelas H Ijang (68), tetangga Minah yang memang sejak dulu mengetahui persis kehidupan pasangan suami istri tersebut.

Menurut H Ijang, semasa hidupnya, almarhum Dadang memiliki gangguan penglihatan hingga tidak bisa melihat secara normal. Karenanya, Dadang tidak memiliki pekerjaan tetap dan sulit mendapat pekerjaan.

Baca juga: Ironi Pendidikan di Flores, 9 Tahun Siswa SD Belajar di Bangunan Darurat yang Reyot

Minah mengakui, suaminya memang telah cukup lama meninggal dunia. Sejak itu, dirinya pun hidup sebatang kara di rumah peninggalan suaminya. Karena hidup sendiri, saat ada bagian rumahnya yang rusak, Minah pun tak mampu memperbaikinya hingga kondisi rumahnya rusak berat seperti saat ini.

Selama hidup sendiri, Minah mengaku tidak memiliki pekerjaan pasti. Bahkan, untuk makan sehari-hari, mengandalkan pemberian dari tetangga. Namun, dirinya tidak pernah mau tinggal di rumah tetangganya meski rumahnya sudah rusak berat.

“Di sini mah, bisa sambil ngaji, sholawatan, di rumah orang perasaan tidak enak, tidak tenang,” katanya.

Baca juga: 6 Fakta Guru Tinggal di WC Sekolah, Rumah Roboh hingga Gaji Cair 3 Bulan Sekali

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com