KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Zona merah rawan penularan virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, semakin meluas ke-16 kecamatan, setelah adanya penambahan kasus positif baru dalam seminggu terakhir.
Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih kesulitan mendeteksi Orang Tanpa Gejala (OTG) terkait Covid-19.
Oleh sebab itu, Bupati Bogor Ade Yasin menegaskan harus mewaspadai OTG corona yang dinilai paling bahaya menyebarkan virus ke masyarakat.
Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor Tambah 6, 4 Orang Sembuh
Sampai hari Jumat (17/4/2020), Ade mencatat penularan masih terjadi dan terus bertambah yang terkonfirmasi positif corona atau Covid-19.
"Data seminggu terakhir sudah 16 kecamatan masuk zona merah Covid-19. Apalagi sekarang ada yang disebut OTG atau orang tanpa gejala," ucap Ade dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (19/4/2020).
Baca juga: Hampir 2 Juta Kasus, Apa Itu ODP, PDP, Suspek, OTG, dan Positif Corona
OTG adalah orang sudah tertular corona tetapi tidak menunjukkan gejala sudah tertular seperti batuk, pilek, demam, sesak dan lain sebagainya.
Ia menilai hal ini tidak bisa dipandang remeh, karena OTG cukup banyak menularkan corona kepada orang lain.
Jika tidak ada upaya-upaya serius, kata Ade, dikhawatirkan jumlah warga yang terkonfirmasi positif akan terus bertambah.
Menurutnya, upaya serius itu tidak bisa hanya dilakukan pemerintah saja, melainkan harus bersama dengan masyarakat.
"Justru kita harus waspada dengan OTG, karena itu enggak ketahuan bahkan orangnya sendiri enggak tahu kalau dia OTG, jadi waspadalah," ujarnya.
Baca juga: Pasien Corona 50 Orang, Zona Merah di Kabupaten Bogor Bertambah