Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasi dengan Bawa Peti Mati, Bupati Boltim Ingatkan Virus Corona Itu Kejam

Kompas.com - 18/04/2020, 17:06 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Mewabahnya virus corona yang terjadi di sejumlah daerah menjadi perhatian serius Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar.

Menyikapi hal itu, Sehan masifkan upaya sosialisasi ke desa-desa untuk memberikan edukasi kepada warga.

Namun, ada yang unik dari upaya edukasi yang dilakukannya kali ini.

Pasalnya, selain berkeliling kampung menggunakan mobil bak terbuka, ia juga membawa peti mati sebagai simbol bahwa virus tersebut cukup berbahaya.

Baca juga: Viral Video Cara Unik Bupati di Sulut Edukasi Corona, Keliling Kampung Bawa Peti Mati

Karena sosialisasi yang dilakukan dianggap unik, sejumlah warga bahkan merekam dan mengunggahnya hingga kemudian viral di media sosial.

"Rakyat Boltim, tinggal di rumah atau tinggal di rumah sakit atau tinggal di peti atau tinggal kenangan. Cuma tiga pilihan. Kalau sabar tinggal di rumah satu bulan ini torang (kita) aman dari corona. Tapi, kalau tidak sabar kase tunjung jago (so jagoan) berarti mo tinggal di rumah sakit," demikian sepenggal petikan video Sehan Lanjdjar yang diunggah warga di sosial media, Jumat (17/4/2020).

Sementara itu saat dikonfirmasi, Sehan mengaku alasannya membawa peti mati dalam acara sosialisasi yang dilakukan itu agar masyarakat lebih paham bahwa virus corona tidak boleh dianggap sembarangan.

Meskipun masa inkubasinya hanya berlangsung 14 hari, namun tak sedikit korban telah berjatuhan karena terjangkit virus mematikan tersebut.

"Sengaja saya bawa peti mati, sebagai isyarat bahwa Covid-19 jenis virus lemah tapi kejam. Karena waktunya hanya 14 hari dia lemah, tapi cukup agresif," ujar Sehan.

Baca juga: Sederet Kasus Warga Ditetapkan Tersangka akibat Tolak Pemakaman Jenazah Korban Corona

Selain menggencarkan upaya sosialisasi kepada warga, pihaknya juga melakukan pengawasan secara ketat kepada warganya yang baru pulang dari luar daerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com