Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/04/2020, 14:53 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Sebanyak dua ibu hamil berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang meninggal dunia dinyatakan negatif virus corona (Covid-19).

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, kedua ibu hamil yang meninggal dunia itu masing-masing berasal dari Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor, dan Desa Cikembulan, Kecamatan Pekuncen.

"Kami telah menerima hasil tes swab, di mana hasilnya negatif. Artinya, meninggalnya bukan karena corona," kata Husein melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya yang dikutip Kompas.com, Sabtu (18/4/2020).

Baca juga: Polisi Tetapkan Satu Tersangka Baru Kasus Penolakan Jenazah Covid-19 di Banyumas

Selain itu, kata Husein, hasil swab PDP asal Desa Lumbir, Kecamatan Lumbir, yang meninggal negatif Covid-19.

Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19, hingga Sabtu ini tercatat sebanyak 137 PDP. Rinciannya, 58 orang negatif, 14 orang masih menunggu hasil lab, 58 orang dirawat, dan 7 orang meninggal dunia.

"Kepada keluarga yang tadinya dikategorikan PDP yang kemudian terkonfirmasi negatif, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Itu semua adalah untuk kehati-hatian kita semua, sekali lagi kami mohon maaf," ujar Husein.

Baca juga: 2 Peserta Itjima Ulama Asal Banyumas Positif Covid-19, 38 Peserta Lainnya Jalani Rapid Test

Diberitakan sebelumnya, ibu hamil berstatus PDP usia 26 tahun asal Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor, meninggal dunia pada 3 April.

Sedangkan ibu hamil berstatus PDP asal Desa Cikembulan berusia 31 tahun meninggal dunia pada 4 April.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com