Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang PSBB di Makassar, Gubernur Minta Warga Tidak "Panic Buying"

Kompas.com - 17/04/2020, 16:41 WIB
Himawan,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengimbau warga Makassar untuk tidak melakukan panic buying sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan. 

Mantan Bupati Bantaeng ini mengatakan, saat PSBB berlangsung,  seluruh warga terdampak bakal mendapatkan bantuan logistik.

Untuk itu, dia meminta masyarakat tidak panik.

"Saya ingin sampaikan Makassar itu harga-harga sembako turun, murah, dan ketersediaan kita (stok pangan) itu 3 bulan cukup. Jadi enggak usah ada panic buying, nggak usah masyarakat panik," kata Nurdin saat diwawancara usai pertemuan di Balai Manunggal Kodam XIV Hasanuddin, Jumat (17/4/2020).

Baca juga: Makassar Terapkan PSBB Mulai 24 April hingga 7 Mei 2020

Nurdin menambahkan, saat PSBB diberlakukan, warga Makassar terkhusus pada wilayah yang mengalami isolasi tidak diperbolehkan untuk keluar rumah karena sudah dijadikan orang dalam pemantauan (ODP). 

Untuk itu, saat ini, dia memerintahkan pemerintah Kota Makassar untuk melakukan sosialisasi PSBB hingga tanggal 20 April 2020 mendatang. 

"Kita tidak akan berlakukan kalau belum siap. Makanya saya tekankan tadi sosialisasi harus jalan semaksimal mungkin. Yang kedua garda terdepan itu RT/RW. Dia tahu warganya apalagi yang episentrum penularan," ucap mantan dosen Unhas tersebut. 

Sebelum benar-benar memberlakukan PSBB, Nurdin mengatakan bahwa pemerintah Kota Makassar bakal melakukan uji coba selama 3 hari. 

Baca juga: Gubernur Sulsel Belum Berniat Ajukan PSBB untuk Kabupaten Tetangga Makassar

Rencananya uji coba tersebut dilakukan tanggal 21-23 April 2020. Pengawasan PSBB sendiri bakal diprioritaskan untuk wilayah yang jadi episentrum penularan. 

"Jangan sampai dia (masyarakat) tetap berkeliaran kemana-mana padahal kita ingin melock ini wilayah. Jadi satu hal kita ingin isolasi wilayah terkecil itu resikonnya paling rendah dan biayanya lebih murah," kata Nurdin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com