Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Corona dan Ancaman Kebangkrutan Peternak Ayam di Indonesia

Kompas.com - 17/04/2020, 12:32 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah peternak di Indonesia membagikan ayam secara gratis karena harga anjlok di tengah pandemi Covid-19.

Seperti yang terlihat di Pasar Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun pada Kamis (16/4/2020).

Sejumlah peternak membagikan 2.000 ayam hidup ke warga secara gratis. Setidaknya ada delapan mobil pikap yang mengangkut 2.000 ayam broiler hidup.

Pengambilan ayam tidak dibatasi. Satu warga rata-rata mengambil dua hingga tiga ekor ayam.

Baca juga: Peternak Adukan Harga Daging Ayam dan Telur Anjlok ke DPR

Yusak Dwi Prasetyo salah satu peternak ayam mengatakan harga ayam hidup anjlok hingga menyentuh angka Rp 6.000 per kilogram.

Padahal harga pokok penjualan (HPP) sesuai peraturan Menteri Pertanian paling rendah Rp 17.000 per kilogram.

Menurut Yusak, mereka memilih membagikan ayam secara gratis dari pada membiarkan ribuan ayam mati kelaparan.

Jika tidak ada perubahan harga dalam waktu dekat, peternak akan kembali membagikan ribuan ayam pada masyarakat.

Baca juga: Peternak Bingung, Harga Ayam Anjlok hingga Rp 6.000 Per Kg di Tengah Wabah Corona

Rendahnya harga membuat para peternak menjual langsung ayam siap potong ke masyarakat.Dok MUHAMMAD MIFTAHUDIN Rendahnya harga membuat para peternak menjual langsung ayam siap potong ke masyarakat.
Anjloknya harga ayam juga dikeluhkan oleh peternak di Jawa Barat.

Muhammad Miftahudin peternak di Kuningan mengatakan harga ayam ditingkat peternak berkisar antara Rp 6.000 - Rp 9.000 per kilogram.

Namun harga daging ayam di pasaran masih tinggi dikisaran angka Rp 30.000-an per kilogram

Miftah mengatakan turunnya harga ayam di tingkat peternak terjadi sejak awal merebaknya wabah corona di Indonesia.

Baca juga: Mentan: Stok Daging Sapi hingga Telur Ayam Surplus

Kondisi semakin buruk setelah kampanye work from home (WFH) gencar disampaikan. Bahkan harga semakin jatuh setelah beberapa daerah menerapkan PSBB.

Untuk mengurangi kerugian, Miftah memilih menjual langsung ayamnya ke masyarakat dengan harga Rp 25.000 per ekor.

Romlah mengungkapkan slaah satu penyebab turunnya penjualan ayam potong karena banyak yang membatalkan pernikahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com