Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketimbang Masker, Pengatur Lalu Lintas di Yogya Ini Pilih Pakai Galon Bekas

Kompas.com - 17/04/2020, 12:27 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Tanpa mengenakan alas kaki, seorang pria sibuk mengatur lalu lintas di pertigaan Jalan Taman Siswa, Kota Yogyakarta.

Di tengah terik matahari, pria bernama Ali Akbar ini dengan sabar membantu pengendara sepeda motor yang hendak melintas.

Pria berusia 52 tahun ini mengenakan rompi berwarna oranye dengan membawa sebuah bendera sebagai alat untuk mengatur lalu lintas.

Baca juga: Wakil Wali Kota Yogya Teteskan Air Mata, Terharu Warga Sambut Kedatangan Tim Medis

Uniknya, sambil mengatur lalu lintas pria asal Jawa Timur ini juga menggunakan galon bekas di kepalanya.

"Saya mengatur lalu lintas di sini sudah dua tahun," ujar Ali Akbar saat ditemui Kompas.com, Kamis (16/4/2020).

Ali menyampaikan, sudah sejak dua minggu menggunakan galon air mineral saat mengatur lalu lintas. Ia memanfaatkan galon bekas pemberian temanya.

"Saya minta galon bekas dari teman, terus saya potong bawahnya ya biar bisa masuk untuk kepala saya," ucapnya.

Menggunakan galon bekas ini, lanjutnya, merupakan idenya sendiri. Ide menggunakan galon ini muncul setelah merebaknya Covid-19.

Awalnya Ali mengatur lalu lintas dengan mengenakan masker. Namun kurang nyaman dan susah bernapas saat panas terik matahari.

"Ini saya pakai karena virus corona, kalau pakai masker kan panas di telinga, nggak nyaman juga. Ya sudah saya punya ide pakai galon ini," ujarnya.

Baca juga: Warga Yogya Sambut Tenaga Medis, Selamat Datang Pahlawan

Menurutnya, aktivitas mengatur lalu lintas sangat risiko tertular Covid-19. Sebab, pengendara terkadang ada yang batuk dan bersin. Sementara Covid-19 menular lewat droplet.

Dengan mengenakan galon ini, Ali menilai dirinya lebih aman saat beraktivitas mengatur lalu lintas. Sebab. seluruh wajahnya tertutup.

"Ya ini kan seperti APD (alat pelindung diri) yang untuk wajah itu, tapi ini galon. Ini aman, dan nyaman kalau dipakai, tidak panas juga, bernafas bisa kan ada krannya di depan," ungkapnya.

Ali menuturkan kebersihan menjadi salah satu kunci untuk mencegah Covid-19. Karenanya, dirinya rutin membersihkan galon yang dipakainya baik bagian luar maupun dalam.

"Kita kan tidak tahu apa yang nempal, ya setiap hari saya bersihkan. Ya harus rajin cuci tangan juga, kalau salaman sekarang pakai siku (siku tangan)," ujarnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com