Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Corona, Pelayaran Kapal Penumpang ke Baubau Dihentikan Sementara

Kompas.com - 15/04/2020, 19:44 WIB
Defriatno Neke,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BAUBAU, KOMPAS.com – Belasan armada kapal penumpang dihentikan sementara berlayar ke Pelabuhan Murhum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara

General Manager PT Pelni Cabang Baubau Ahmad Sadikin mengatakan, tindakan ini dilakukan setelah puluhan Anak Buah Kapal (ABK) Pelni di Kapal Motor (KM) Kelud dan KM Lambelu terpapar virus corona. 

“Ada sekitar 11 kapal penumpang (diberhentikan) baik tipe 1000, tipe 2000 dan tambahan jet liner yang singgahi di pelabuhan baubau,” kata Ahmad Sadikin di Kantornya, Rabu (15/4/2020).

Baca juga: Cegah Virus Corona, NTB Tutup Sementara Pelayaran ke 3 Gili

Kapal pelni yang dihentikan sementara pelayarannya di Pelabuhan Baubau yakni Jet Liner, KM Tidar, KM Sirimau, KM Dobonsolo, KM Ciremai, KM Dorolonda, KM Sinabung,  KM Lambelu, KM Lauser, KM Tilongkabila dan KM Nggapulu. 

Sadikin menjelaskan, pemberhentian sementara pelayaran disebabkan karena banyaknya pelabuhan di berbagai daerah ditutup karena corona. 

Selain itu, kata dia, sebagai upaya membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran virus corona.

“Sesuai dengan keputusan manajemen, memang seluruh kapal milik pelni ada 26 kapal diberhentikan (pelayaran) dan di Baubau ada 11 kapal,” ujarnya.

Baca juga: Cuaca Buruk, ASDP Tutup Semua Rute Pelayaran Ferry di NTT

Sementara itu, untuk calon penumpang yang telah terlanjur membeli tiket, uangnya akan dikembalikan. 

Sebelumnya diberitakan, terdapat 26 orang ABK kapal KM Lambelu terpapar virus corona. 

Bukan hanya ABK KM Lambelu, sebanyak 39 ABK kapal KM Kelud juga terpapar virus corona yang saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit khusus Infeksi Covid 19 di Pulau Galang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com