CIANJUR, KOMPAS.com - Pagi itu, seperti pagi-pagi biasanya, Mak Dedah (57) sudah bergegas menuju ladangnya, berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya di Kampung Cijati, Desa Mekarmulya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Sebentar lagi, ladang jagung milik orang lain yang ia urus itu akan segera panen. Kentara, mak Dedah semakin rajin menyiangi kebun agar panen nanti berjalan sesuai harapan.
Selain itu, kebun wajib dikontrol, pagi, siang dan malam agar pesta panen nanti tak didahului babi hutan yang kerap merusak tanaman.
Di saat sedang tekun mencabuti rumput dan membabat ilalang, ia tetiba dikejutkan suara mendengung di atas kepala.
Dilihatnya ke atas, ia kaget bukan kepalang.
"Suaranya seperti tawon, saya lalu tiarap, yang lain juga ikut tiarap, saya tutupi kepala dengan caping, takut disengat," tutur mak Dedah kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Senin (13/4/2020).
Baca juga: Prajurit TNI Sebar 1.000 Masker di Cianjur demi Pertahankan Zona Hijau
Ia bersyukur, gerombolan "tawon" itu tak sampai menyerangnya, suaranya terus menjauh dan lamat-lamat tak terdengar lagi.
Berselang kemudian, ada suara yang memanggil-manggil namanya dari kejauhan. Ia diminta segera pulang ke rumah.
"Di rumah ternyata sudah banyak orang, ada bapak-bapak tentara. Saya jadi heran dan takut, ada apa ini," ucapnya.
Namun, ketakutannya sirna seketika, dan berganti air mata bahagia yang tertahan di pelupuk mata, setelah diberi tahu kedatangan para tentara itu hanya untuk mengabarkan jika rumahnya akan diperbaiki.
Belakangan pun terungkap, jika suara mendengung di kebun itu ternyata bukan berasal dari gerombolan tawon, melainkan suara drone milik Kodim 0608/Cianjur yang sedang melakukan pemetaan untuk program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang akan dilaksanakan di wilayah tersebut.