Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Perawat Itu Telah Pergi

Kompas.com - 11/04/2020, 06:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - NK (38) seorang perawat di RSUP Kariadi meninggal dunia pada Kamis, 9 April 2020.

Perempuan yang sehari-hari bertugas di bagian geriatri RSUP dr Kariadi Semarang itu dinyatakan positif corona dan meninggal setelah dirawat di ruang isolasi.

Keluarga pun segera mengatur pemakaman NK. Rencananya NK akan dimakamkan di Sewakul, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang agar dekat dengan makam ayahnya.

Makam untuk NK pun telah digali oleh keluarga.

Baca juga: Jenazah Perawat RSUP dr Kariadi Semarang Ditolak Warga, Perawat Kenakan Pita Hitam

Namun saat pemakaman akan dilakukan, Ketua RT 6 Dusun Sewakul, Kelurahan Bandarjo, Kecamatan Ungaran Barat, Purbo yang awalnya mengizinkan berubah pikiran.

Ia dan warga menolak jenazah NK dimakamkan di wilayahnya walaupun makam NK sudah dipersiapkan.

Akhirya jenazah NK dimakamkan di Bergota komplek makam keluarga Dr Kariadi Kota Semarang tempat NK bekerja.

Pemakaman dilakukan sesuai SOP pasien Coovid-19 dan hanya dihadiri keluarga dalam jumlah sangat terbatas.

Suami NK yang juga seorang perawat ikut hadir dalam pemakaman istri tercintanya.

Baca juga: Jenazah Perawat RSUP dr Kariadi Semarang Ditolak Warga, Perawat Kenakan Pita Hitam

Dibawa ke ranah hukum

Penolak pemakaman perawat terpapar Covid-19 menyampaikan permintaan maaf. KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Penolak pemakaman perawat terpapar Covid-19 menyampaikan permintaan maaf.
Penolakan pemakaman NK  berbuntut panjang.

DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah membawa kasus tersebut ke ranah hukum.

Edy Wuryanto, Ketua DPW PPNI Jateng menilai penolakan yang dilakukan warga diduga karena ada oknum yang melakukan provokator.

PPNI saat ini sedang mengumpulkan bukti untuk membawa kasus tersebut ke ranah hukum'

"Harus ada pembelajaran terkait kejadian ini. Kami sudah mengumpulkan ahli-ahli hukum yang tergabung di PPNI untuk memberi masukan dan kajian," kata Edy, Jumat (10/4/2020).

Baca juga: Warga Tolak Pemakaman Perawat di Semarang, PPNI Solo: Tidak Manusiawi, Tak Ada Nalar

"Itu nanti mau masuk delik aduan atau gimana, biar ahli hukum yang menentukan. Kami hanya mengumpulkan bukti dan segala yang diperlukan, lalu kami ambil langkah selanjutnya," tambahnya.

Edy megaku prihatin dengan penolakan tersebut, Menurutnya, proses pemulasaran jenazah sesuai dengan prosedur khusus dan tidak akan terjadi penularan Covid-19.

"Saya prihatin dengan fobia warga yang berlebihan menolak pemakaman jenazah Covid-19. Beruntungnya saat ini jenazahnya telah dimakamkan di pemakaman keluarga RSUP Kariadi di TPU Bergota"

Baca juga: Ketua RT Minta Maaf Terkait Penolakan Pemakaman Perawat Positif Corona di Semarang

Ketua DPW PPNI Jateng Edy WuryantoKOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA Ketua DPW PPNI Jateng Edy Wuryanto
"Sudah langsung dimakamkan sesuai prosedur khusus untuk penanganan jenazah Covid-19. Ada suami dan keluarga yang hadir namun terbatas sekali dan tetap berjarak. Kebetulan suaminya juga perawat jadi memahami sekali prosedurnya," jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/4/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com