Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tolak Pemakaman Perawat di Semarang, PPNI Solo: Tidak Manusiawi, Tak Ada Nalar

Kompas.com - 10/04/2020, 15:11 WIB
Labib Zamani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Solo, Jawa Tengah, mengecam aksi penolakan pemakaman jenazah seorang perawat asal Kabupaten Semarang yang meninggal karena positif Covid-19.

Penolakan pemakaman dinilai merupakan bentuk diskriminatif dan tidak masuk akal sehat.

"Mengecam keras atas perlakukan oknum yang sangat diskriminatif dan tidak masuk nalar sehat, yang telah menolak pemakaman jenazah perawat yang meninggal dalam tugas karena merawat pasien Covid-19," kata Ketua DPD PPNI Kota Solo Suminanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/4/2020).

Baca juga: Ikut Tolak Pemakaman Perawat di Semarang, Ketua RT: Saya Meneruskan Aspirasi Warga

Suminanto mengatakan, bagaimana bisa orang yang bertugas menolong pasien Covid-19 dan akhirnya tertular, bahkan meninggal, diperlakukan secara tidak manusiawi, ditolak dimakamkan di pemakaman umum oleh warga.

"Ini sangat ironis. Jiwa perawat untuk untuk selalu mengabdikan diri demi kemanusiaan yang menjadikan perawat tegar dan kuat, meskipun nyawa harus dikorban. Masih ada oknum yang menolak jenazahnya dimakamkan. Sangat tidak menusiawi," ujar dia.

Karena itu, DPD PPNI Kota Solo mendorong pemerintah dan pemangku kepentingan agar mengambil langkah nyata untuk memberikan sanksi tegas kepada siapapun yang melakukan tindakan tersebut.

Serta memberikan edukasi atau pendidikan kepada masyarakat untuk menghentikan stigmatisasi kepada korban Covid-19.

"Kami meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh sebagian oknum warga yang melakukan stigmatisasi kepada korban Covid-19," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com