KOMPAS.com- Seorang pengemudi (driver) ojek online (ojol) asal Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Banyumas bernama Mulyono menjalani rapid test virus corona.
Tes ini dilakukan menyusul seorang penumpang berinisial SA yang menipunya mengalami demam dan batuk di Solo, Jawa Tengah, sepulangnya SA dari Jakarta.
Berdasarkan hasil rapid test tersebut, Mulyono dinyatakan non-reaktif.
"Sudah di-rapid test, hasilnya negatif," ujar Bupati Banyumas Achmad Husein, Kamis (9/4/2020).
Tak hanya itu, driver ojol yang memiliki tiga orang anak tersebut juga telah menjalani karantina mandiri di rumahnya usai mengantar SA dari Purwokerto ke Solo menempuh 230 kilometer.
Baca juga: Kasus-kasus Pasien Positif Corona Tanpa Gejala di Sejumlah Daerah, Ada yang Hanya Merasa Kehausan
Rupanya, SA merupakan seorang pemudik dari Jakarta dan hendak kembali ke Solo, Jawa Tengah.
Setelah kabur meninggalkan Mulyono tanpa bayaran, SA malah ditolak keluarganya ketika sampai di rumah.
"Sama keluarganya ditolak, kemudian dikarantina," kata Wali Kota Solo, FX. Hadi Rudyatmo.
Aturan karantina tersebut sejalan dengan regulasi pemerintah daerah, lebih-lebih SA datang dari Jakarta yang merupakan zona merah Covid-19.
"Semalam dikarantina di sini," tutur Rudy.
Baca juga: Ironis, Pemakaman Korban Corona Ditolak dan Ambulans Diusir di Sejumlah Daerah, Mana Saja?