SAMARINDA, KOMPAS.com – Wabah virus corona tampaknya dimanfaatkan oleh sejumlah penambang batu bara ilegal di Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Ketika sebagian polisi hutan kembali ke rumah untuk menekan penyebaran virus corona, penambang liar justru makin gencar beroperasi.
“Mereka (penambang ilegal) itu memanfaatkan situasi ketika imbauan semua orang diminta tinggal di rumah karena virus corona, mereka mulai beraksi,” ungkap Kepala UPTD Tahura Bukit Soeharto Dinas Kehutanan Kaltim, H Rusmadi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/4/2020).
Baca juga: Kesal Aktivitas Tambang Batu Bara Ilegal, Warga Bakar Eksavator Penambang
Rusmadi menerangkan, sudah berkali-kali merazia penambang ilegal yang ada di kawasan bibir Waduk Samboja, Bukit Soeharto.
Bahkan dalam razia itu, timnya kadang menyita beberapa peralatan tambang, seperti bahan bakar minyak. Namun penambang liar tetap saja beroperasi.
“Jadi kucing-kucingan sama petugas. Kalau petugas kami patroli mereka enggak tambang. Begitu kami sudah enggak patrol mereka beraksi lagi. Sekarang musim corona, tak ada petugas ke lapangan, kesempatan mereka menambang,” jelas dia.
Pertambangan ilegal kembali terungkap pada Selasa (31/3/2020). Puluhan warga Desa Karya Jaya yang tinggal dekat Waduk Samboja geram dan menggerebek aktivitas tersebut.
Karena tersulut emosi, mereka membakar satu unit eskavator.
Baca juga: Walhi Minta Polisi Bebaskan Nelayan Penolak Tambang Pasir di Lampung
Kini polisi sedang menelusuri biang di balik penambangan ilegal itu.