Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Bantuan 25 Ventilator dari Pengusaha Sumsel, Gubernur Herman Bangga

Kompas.com - 08/04/2020, 18:21 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendapatkan bantuan berupa 25 unit ventilator serta 5.000 APD medis dari seorang pengusaha bernama Setiawan Ichlas alias Iwan Bomba dari Bomba Group.

Selain APD dan ventilator, pengusaha tersebut juga memberikan 5.000 test kit, 5.000 masker  dan 20.000 paket beras.

Baca juga: Harga Ayam Potong Anjlok, Peternak di Sumsel Terancam Gulung Tikar

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan, apa yang dilakukan oleh Iwan saat ini sangat membantu dalam penanganan penyebaran virus Corona. 

"Jujur, saya bangga. Ibarat kita ini sedang kehujanan lalu ada yang datang kasih payung. Semua boleh lihat ventilator ini harganya ratusan juta. Bayangkan ada 25 unit yang diberikannya untuk kita. Untuk ventilator saja kalau ditotal sudah Rp 10 miliar lebih disumbangkannya, belum termasuk yang untuk TNI dan Polri," jelas Herman, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/4/2020).

Herman mengungkapkan, bantuan berupa ventilator tersebut sangat berguna untuk alat bantu pertama pernapasan bagi pasien Covid-19. Sebab, tidak seluruh rumah sakit memiliki alat tersebut.

"Saya kira tidak semua rumah sakit punya ventilator ini. Seperti kita tahu virus corona itu memang menyerang pernapasan. Semoga ini menginspirasi. Yang mau bantu materi bantulah. Bantu uang silakan langsung ke lapangan, begitu juga bantuan tenaga. Kalau tidak ada materi, tidak ada tenaga, doa saja tidak apa-apa," ujarnya.

Petugas logistik diminta Herman untuk menyalurkan seluruh bantuan tersebut dengan tepat. Termasuk rumah sakit yang membutuhkan alat ventilator.

Selain itu, Ia juga meminta agar masyarakat Sumsel terus menjaga jarak selama pandemi Covid-19 berlangsung. Sebab, dalam dua hari terakhir jumlah pasien positif tidak ada peningkatan.

"Mudah-mudahan ke depan terus menurun jumlah penderita Covid-19. Seluruh pemeluk agama ikuti anjuran pemimpin agama. Jadikan fatwa MUI pedoman kita sebagai muslim. Dan, disiplin untuk tidak membuat kerumunan yang melanggar physical distancing," imbuhnya.

Seperti diketahui, Setiawan Ichlas alias Iwan Bomba sendiri mendadak populer setelah memiliki 13,27 persen saham PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI).

Apalagi, setelah PADI menyatakan bakal mengakuisisi 51 persen saham Bank Muamalat. Setiawan tercatat lahir dan besar di Palembang.

Baca juga: Jumlah Pasien Positif Corona di Sumsel Bertambah Jadi 16 Orang

Beberapa bisnis yang digarap Iwan antara lain, transportasi atau jasa, perkebunan, trading, pertambangan batubara, dan jasa keuangan.

Tidak berhenti di situ, dalam gurita bisnisnya, Iwan juga memiliki sejumlah pelabuhan yang tersebar di Indonesia. Antara lain di Palembang, Lampung serta Kalimantan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com