Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk, Ratusan Rumah di Tasikmalaya Kembali Terendam Banjir Luapan Sungai Citanduy

Kompas.com - 08/04/2020, 15:46 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ratusan rumah di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, kembali terendam banjir akibat luapan Sungai Citanduy dan Cikidang pasca-diguyur hujan tanpa henti sejak Selasa (7/4/2020) malam sampai Rabu (8/4/2020) dini hari tadi.

Salah seorang relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Hendi (45) mengatakan, luapan banjir mengenangi ratusan rumah dengan ketinggian rata-rata antara 40 sentimeter sampai satu meter di beberapa kampung desa tersebut.

Namun, warga tak ada yang mengungsi karena banjir tersebut sudah biasa terjadi akibat luapan air di sungai itu jika hujan besar terjadi.

Baca juga: 2 PDP Corona Asal Kabupaten Tasikmalaya Meninggal di Ruang Isolasi Rumah Sakit

"Memang ketinggian air yang paling parah itu di Kampung Bojongwaru dengan ketinggian 60 sentimeter sampai satu meter, tetapi di lokasi lainnya ada yang hanya mencapai 30-40 sentimeter. Namun, dengan kondisi tersebut masyarakat masih tetap menunggu air surut dan beberapa orang berupaya membuang genangan air yang masuk ke rumah," jelas Hendi kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu pagi.

Hendi menambahkan, banjir di wilayahnya tersebut selalu terjadi di musim penghujan seperti sekarang ini.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penyelundupan 7 Truk Bahan Nuklir di Tasikmalaya

Tiga kali banjir sejak awal tahun

Anehnya, meski di awal tahun ini sudah tiga kali banjir terjadi belum ada upaya penanganan yang serius dari lembaga pemerintahan terkait.

"Warga yang sudah melakukan panen tak bisa menyelamatkan gabahnya hingga terendam, tetapi sekarang mereka berupaya melakukan penjemuran. Warga lainnya terus berupaya membersihkan rumah masing-masing meski kondisi air masih belum surut. Namun, BPBD, TNI dan Polisi masih tetap berjaga di lokasi sekitar banjir untuk mewaspadai adanya banjir susulan," tambahnya.

Sementara itu, Adang (58), salah seorang warga Kampung Bojongwaru mengatakan, hujan yang terjadi telah mengakibatkan ratusan rumah di wilayahnya terendam banjir.

Baca juga: Siswa SMA Tasikmalaya Curi Mobil Mantan Kapolda Jabar, Awalnya Bawa Kabur Motor

 

Sebagian rumah warga yang lokasinya berada di bantaran sungai kondisinya paling parah dengan ketinggian air hampir 1 meter lebih.

"Memang Kampung Bojongwaru selama banjir paling terdampak dibanding lainnya. Karena, banyak rumah berdekatan dengan bantaran sungai Cikidang dan Citanduy terendam dan sekarang ini lahan pertanian seluas 32 hektar telah terendam," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com