MAUMERE, KOMPAS.com - Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo marah dengan pihak Pelni dan Dinas Perhubungan NTT yang mengizinkan KM Lambelu tetap bersandar di Pelabuhan Laurens Say Maumere.
Roberto mengungkapkan, sebelumnya Pemkab Sikka sudah meminta kapal dan para penumpang KM Lambelu kembali ke Makassar.
Namun, pihak Dishub NTT melalui surat edarannya mengizinkan KM Lambelu untuk tetap bersandar.
"Ini salahnya kan, kita sudah peringati dari awal. Surati jangan masuk karena di atas kapal itu ada orang positif Covid-19. Tetapi Pelni dan Dishub Provinsi anggap enteng ini," ungkap Roberto kepada sejumlah media, Selasa (7/4/2020).
Baca juga: 3 Kru KM Lambelu Terindikasi Positif Covid-19, Pemda Hanya Karantina Penumpang asal Sikka
Roberto mengatakan, berdasarkan hasil rapid test, tiga kru kapal terindikasi positif dari sampel 25 orang.
"Saat begini, mana dinas provinsi. Dia yang mengizinkan orang masuk, atau mau bunuh kita di sini? sambungnya dengan nada kesal.
Sebelumnya diberitakan,
Sebelumnya diberitakan, KM Lambelu dilarang bersandar karena hasil rapid test tiga kru kapal terindikasi positif terjangkit virus corona.
Mendengar larangan itu, penumpang pun khawatir. Mereka berkumpul di dek kapal dan berteriak kepada otoritas setempat.
Para penumpang itu meminta pemerintah setempat mengizinkan kapal yang berasal dari Tarakan, Kalimantan Utara, itu bersandar.