Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Aksi Gadis Cilik Berpantun Bahasa Lampung Ajak Perang Lawan Corona, Sindir Anak Muda yang Masih Suka Kumpul-kumpul

Kompas.com - 08/04/2020, 06:30 WIB
Tri Purna Jaya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Tatkala wabah virus corona melanda Korea Selatan, ramai para K-Pop Idol mengampanyekan cara menghadapi pandemi tersebut, mulai dari lagu hingga donasi.

Di Lampung Barat, seorang anak perempuan menuai pujian warganet setelah videonya yang berisi imbauan cara melawan pandemi corona, viral di media sosial.

Dalam video tersebut, muli (gadis) cilik bernama Anggun Widya itu melagukan pantun berbahasa Lampung pesisir sambil bermain rebana dengan irama khas Lampung Barat.

Pantun tersebut berjudul "Pekhang Melawan Corona" yang artinya, Perang Melawan Corona.

Pantun berlagu itu adalah seni tradisi "nyambai" yang biasanya dimainkan dalam pertemuan muda mudi.

Pantun itu diciptakan oleh orangtua Anggun, Rodi Kurniawan, seorang petugas pemerintahan di Pekon Turgak, Lampung Barat.

Baca juga: Beli Masker hingga Rp 36,4 Juta di Instagram, Warga Palembang Ini Malah Ditipu, Dikirimi Batu Bata

Sementara waktu ji
Hindari ko pai perkumpulan
Kik kham sunyin ngkhekti
Kekalau kham munyayan

(Sementara sekarang ini
Hindari berkumpul/keramaian
Kalau kita semua mengerti/sadari
Semoga kita semua sehat)

Kik minak muakhi mulang
Jak luakh lampung barat
Dang lupa kham laporan
Jama aparat setempat

(Kalau kamu pulang
dari luar Lampung Barat
Jangan lupa laporan
Kepada aparat setempat)

Baca juga: Update Kabar Baik Corona di Lampung, 7 dari 16 Pasien Positif Dinyatakan Sembuh

Gelisah masih banyak anak muda suka kumpul-kumpul

Rodi mengungkapkan, insipirasi penciptaan pantun itu berasal dari kesehariannya yang bersentuhan dengan masyarakat.

"Dari pengamatan saya dan kegelisahan saya atas kondisi yang terjadi sekarang ini di tengah wabah virus corona," kata Rodi saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (6/4/2020).

Pada pantun itu, Rodi berusaha menyentil dan mengkritisi masyarakat yang seperti tidak perduli dengan imbauan dalam mencegah penyebaran virus corona.

Menurut Rodi, masih banyak warga yang berkumpul, tidak menjaga jarak (physical distancing), hingga nekat mudik.

"Masih banyak yang seperti itu. Seakan tidak perduli. Padahal virus corona ini sangat cepat penyebarannya," kata Rodi.

Baca juga: Guru SD di Lampung Tewas Diduga Bunuh Diri, Polisi Temukan Surat Wasiat untuk Anak dan Istri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com