Singapura Kembali Berikan Bantuan APD untuk Masyarakat Batam

BATAM, KOMPAS.com - Sebagai tindak lanjut pembicaraan via telepon antara Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Pemerintah Singapura dan Indonesia memperkuat kerja sama penanggulangan virus corona atau Covid-19, dengan memberikan bantuan berupa alat pelindung diri (APD).

Bantuan itu diberikan dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 yang ada di Indonesia, khususnya kota Batam yang berbatasan langsung dengan Singapura.

Proses penyerahan kali ini dilakukan dengan menggunakan video conference yang dilaksanakan bersama Dubes RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya, Atase Pertahanan RI-Singapura Kol PNB Benny Arfan, perwakilan Temasek Foundation, perwakilan Tuan Sing Holding dan Perwakilan dari Sinar Mas serta Wali Kota Batam HM Rudi.

Baca juga: Cuek Dugem Saat Wabah Corona, 71 Pengunjung Hotel di Batam Diamankan

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, bantuan APD tersebut terdiri dari 35 unit intermediate bulk container, 350 drum trolley, 350 drum kapasitas 100 liter, 400 hand pump, 425 botol 2100LF concentrate dan 350 water dispenser berukuran 10 liter.

“Informasi mengenai bantuan ini disampaikan Dubes RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya kepada saya melalui video conference,” kata Wali Kota Batam Rudi, Selasa (7/4/2020).

Rudi mengucapkan terima kasih dengan berbagai bantuan yang diberikan Singapura kepada masyarakat Batam dan mudah-mudahan bantuan ini bisa dimanfaatkan sesuai dengan keperluan yang ada.

“Kami berharap bantuan ini bisa kami terima dengan cepat. Dan, kalau perlu, mungkin tak hanya Kota Batam, tapi akan kami berikan juga ke Karimun, karena Karimun ikut menjadi lokasi transit TKI (tenaga kerja Indonesia),” terang Rudi.

Rudi menjelaskan, saat ini jumlah penduduk Batam berjumlah 1,3 juta jiwa.

Tapi warga negara Indonesia dari Singapura dan Malaysia yang transit atau melewati Batam jumlahnya banyak.

Sampai hari ini, sebut Rudi, pemulangan warga Indonesia dari Malaysia sudah mencapai 60.000. Dan, yang akan kembali 200.000 sampai 300.000. Semua akan bermuara di Batam, Kepri

“Tugas kami untuk menyelesaikan seluruh saudara kita yang akan transit. Ada yang tinggal, ada yang langsung kembali. Butuh penanganan khusus dan bantuan yang cukup besar,” papar Rudi.

Rudi berharap, bantuan yang diberikan tidak berhenti sampai di sini. Sebab, Batam diakuinya masih membutuhkan banyak sekali bantuan untuk penanganan Covid-19 ini, khususnya bantuan dari Singapura.

Selain bantuan tersebut di atas, Pemerintah Singapura melalui Kementerian Kesehatan Singapura juga memberikan informasi terkait WNI yang positif Covid-19 kepada Kementerian Kesehatan Indonesia, termasuk dokumen strategi penanganan Covid-19 di Singapura.

Baca juga: Dinilai Rawan Corona, Pelabuhan Feri di Batam Rutin Disemprot Disinfektan

Kemenkes Singapura juga memberikan pembaharuan kondisi WNI positif Covid-19 yang dirawat di Singapura kepada KBRI Singapura.

KBRI Singapura akan terus memfasilitasi rencana pemberian bantuan lainnya yang dibutuhkan Indonesia dari Singapura dan kerja sama dalam penanggulangan Covid-19.

“KBRI Singapura menyampaikan apresiasi atas bantuan dan kerja sama serta dukungan Kementerian Kesehatan Singapura atas penanganan WNI pasien Covid-19 di Singapura yang sampai berita ini diturunkan sudah mencapai total 41 orang,” pungkas Rudi.