Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ajudan Wagub Sumut Terpapar Covid-19, Pulang dari Jakarta, Syok Saat Dinyatakan Positif Corona

Kompas.com - 07/04/2020, 20:40 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Ori Kurniawan (25) namanya. Sudah setahun lebih menjadi ajudan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajeckshah atau yang akrab dipanggil Ijeck.

Senin (6/4/2020) sore, dia diperbolehkan pulang ke rumahnya setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon, Selasa (7/4/2020) sore, Ori menceritakan bagaimana ia akhirnya dinyatakan positif Covid-19 hingga sembuh dan diperbolehkan pulang. 

Dikatakannya, dia ke Jakarta bersama Ijeck dalam rangka dinas. Selama tiga hari di Jakarta, dia sempat ke tempat keramaian seperti mall.

Sesampainya di Medan, dia merasa lemas, tak enak badan, tak selera makan, batuk, gatal di tenggorokan dan demam sekitar satu jam saja karena sempat minum obat.

"Awalnya itu selesai dari Jakarta saya agak lemas. Di situ saya inisiatif mau istirahat sebentar. Lalu Bapak Ijeck menyarankan saya untuk tes Covid-19," katanya.

Baca juga: Walau Pasien Positif Corona 53 Orang Per 7 April, Sumut Belum Ajukan PSBB

Dikatakannya, untuk mendapatkan hasil tes itu dia menunggu selama lima hari. Dia pun meminta izin untuk istirahat di rumah selama menunggu hasil tes tersebut.

Selang lima hari, hasil tes itu pun keluar dan menyatakan dirinya positif Covid-19.

"Waktu pertama kali mengetahui hasilnya saya positif, saya syok bang. Saya syok. Saya kira ini lah masalah. Akan terjadi kenapa-napa," katanya

Namun demikian, dia selalu mencari cara untuk menenangkan diri dan meyakini dengan kuat bahwa dia pasti bisa melewatinya.

Saat itu, orang-orang terdekat meneleponnya dan menyemangati serta mendoakannya

"Malamnya saya dijemput ambulans dari RSUP Haji Adam Malik Medan dibawa ke ruang isolasi," katanya.

Baca juga: Pertama di Sumut, Seorang Dokter Sembuh dari Virus Corona

Makan telur rebus setiap hari dan berjemur pukul 8 pagi

Dijelaskannya, selama menjalani isolasi, dia diberi vitamin,  makanan bergizi, dites dan dicek perkembangan kondisi tubuhnya, dironsen, pengecekan melalui swab dan lain sebagainya.

"Dua hari pertama saya syok dan sempat terbayang hal-hal terburuk. Tapi saya berhasil lah dibantu dengan doa dan support dari banyak orang. Saya syok 2 hari. Rupanya pas di RS begini. Menenangkan diri kita," katanya.

Selama menjalani isolasi, dia disarankan untuk berjemur setiap  pukul 08.00 WIB di dekat jendela karena sinar matahari mengarah ke kamar.

Kemudian dia juga berolahraga, beribadah, makan-makanan bergizi. "Lalu telur rebus selalu dikonsumsi. Selain lauk ya. Selain itu juga jus  tomat, belimbing, terung, dan susu. Setiap hari," katanya.

Dikatakannya, meskipun diisolasi, dia tetap dapat melakukan aktivitas seperti biasanya karena dia tidak diopname ataupun dipasangi selang meskipun nafasnya pendek-pendek.

"Aktivitas sehari-hari nonton, main game, nelpon orang-orang tersayang. Orang terdekat," ujarnya.

Baca juga: Gubernur Sumut: Kita Butuh Banyak Dokter dan Perawat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com