Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimalisasi Penyebaran Corona di Kalangan Buruh, Aktivitas Perusahaan Dihentikan Sementara

Kompas.com - 07/04/2020, 15:42 WIB
Aam Aminullah,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di kalangan pekerja atau buruh, bupati Sumedang meminta perusahaan menghentikan aktivitas usaha untuk sementara.

Sekda Sumedang Herman Suryatman mengatakan, permintaan tersebut telah disampaikan dua kali kepada seluruh perusahaan di wilayah Kabupaten Sumedang melalui surat edaran Bupati Sumedang.

"Surat edaran ini sudah dua kali disampaikan dan akan berlaku hingga 13 April 2020," ujar Herman kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (7/4/2020) siang.

Herman menuturkan, jika perusahaan tidak bisa menghentikan secara total aktivitas atau operasional usahanya, maka diminta untuk mengurangi kegiatan operasional sampai batas minimal.

Baca juga: Hasil Rapid Test 6 Karyawan Kahatex Reaktif, Wabup Sumedang Minta Buruh Dirumahkan

Minimal dalam sisi jumlah karyawan, waktu kegiatan, hingga fasilitas operasional perusahaan.

Selain itu, kata Herman, Pemkab Sumedang juga telah membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) yang dibagi menjadi 6 wilayah.

Salah satunya kawasan industri meliputi Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Cimanggung.

Tim monev ini yang akan bekerja dan mengawasi agar perusahaan mengikuti anjuran dari pemerintah hingga situasi dinyatakan kembali aman dari penyebaran Covid-19.

"Tim Monev yang dipimpin Pak Wabup, kemarin ke Kahatex. Manajemen Kahatex menyatakan saat ini sudah ada 10.000 pegawai (buruh) yang dirumahkan," tutur Herman.

Herman menyebutkan, buruh yang dirumahkan ini merupakan yang berasal dari luar Sumedang tapi bekerja di pabrik Kahatex di wilayah Sumedang.

Selain memastikan perusahaan mengikuti anjuran pemerintah, tim monev juga melakukan monitoring untuk memastikan bahwa aktivitas buruh saat bekerja mengikui prosedur dan protokol kesehatan.

"Jadi buruh yang berasal dari luar Sumedang dirumahkan, dan hanya yang berasal dari Sumedang yang bekerja. Itu pun harus mengikuti protokol kesehatan, seperti jaga jarak aman dan menggunakan masker saat bekerja," sebut Herman.

Sejuta masker untuk warga Sumedang

Herman menambahkan, untuk melindungi warga Sumedang dari penyebaran virus corona atau Covid-19, Pemkab Sumedang saat ini mencanangkan program sejuta masker untuk warga Sumedang.

Realisasi program ini, kata Herman, didukung melalui APBD Sumedang.

Bahkan, anggaran 1000 masker ini juga berasal dari dana sumbangan aparatur sipil negara (ASN) hingga gaji bupati, wakil bupati, dan sekda Sumedang.

"Dari Pemkab Sumedang nanti hanya stimulus saja. Karena kami menginginkan program ini ke depan didukung oleh seluruh komponen masyarakat di Sumedang," ujar Herman.

Sementara itu, kata Herman, sumbangan dari ASN kabupaten, kecamatan, dan dari pihak desa sifatnya bukan instruksi. Melainkan kesadaran para ASN dan dari aparatur pemerintahan desa itu sendiri.

Baca juga: Rapid Test, 11 Warga Sumedang Positif Covid-19 dan 4 di Antaranya Tenaga Medis

Dari ASN sendiri, kata Herman, sudah terkumpul Rp 50 juta yang berasal dari empat organisasi perangkat daerah (OPD).

"Sebagai stimulus agar nantinya, warga Sumedang tidak mengeluarkan uang untuk membeli masker, gaji bupati, wakil bupati, hingga gaji saya pada bulan April ini akan disumbangkan sepenuhnya untuk penyediaan masker bagi warga," kata Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com