Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Ayam Anjlok Rp 7.000 Per Kg, Peternak Jual Murah, Dibagikan Gratis, hingga Terpaksa Musnahkan Anak Ayam

Kompas.com - 06/04/2020, 16:08 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Hampir tiga pekan harga ayam di tingkat peternak terus turun, yakni sejak Maret hingga awal April.

Saat ini, harga ayam livebird (di tingkat peternak) di beberapa daerah hanya Rp 7.000 per kg. Padahal, biaya produksi di kisaran Rp 18.000-19.000 per kg.

Hal itu disampaikan Wakil Sekjen DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Abbi Angkasa Perdana Darmaputra dalam diskusi daring bersama Forum Diskusi Wartawan Bandung (FDWB), Senin (6/4/2020).

“Peternak (ayam) menangis. Peternak tengah berduka,” ujar Abbi. 

Baca juga: Harga Ayam Ikut Terdampak Corona, 12 Juta Pekerja Terancam PHK

Over supply ayam, tapi di supermarket harga masih tinggi

Abbi mengatakan, anjloknya harga ayam karena over supply.

Hal itu disebabkan wabah virus corona yang menyebabkan orang berdiam di rumah, yang berdampak ke kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga restoran tutup dan orang-orang batal hajatan.

Namun setelah dicek ke pasar becek dan supermarket, harga ayam masih tinggi di kisaran Rp 30.000-35.000 per kg.

Melihat ini ia menduga ada mafia yang memainkan harga dan memanfaatkan isu corona atau Covid-19.

Kondisi ini membuat peternak frustasi. Mereka akhirnya menjual murah ayamnya, berkisar Rp 21.000-25.000 per kg.

“Daripada mati di kandang (karena tidak sanggup memberi pakan), peternak membagikan dan menjual murah ayamnya,” imbuhnya.

Baca juga: Jumlah Peternak Ayam Rakyat di Indonesia Terus Turun, Ini Sebabnya

 

Dibagikan ke warga, anak ayam terpaksa dimusnahkan

Ayam yang dibagikan secara nasional dalam sepekan sekitar 700.000 ekor.

Satu warga kurang mampu mendapat 3 kg ayam atau dua ekor ayam.

Kebingungan membeli pakan ini membuat peternak terpaksa memusnahkan anak ayam umur 3-10 hari.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com