Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Sapi di Asahan Mati di Kebun Sawit, Diduga karena Racun Rumput

Kompas.com - 06/04/2020, 15:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Warga Desa Aek Songsongan, Kecamatan Aek Songsongan, Asahan, Sumatera Utara kaget saat menemukan 16 ekor sapinya mati di kebun kelapa sawit milik US.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (4/4/2020).

Menurut Kapolres Asahan AKBP Nugroho Dwi Karyanto selama ini sapi-sapi tersebut dilepaskan untuk mencari makan di sekitar kebun kelapa sawit.

Ada dugaan 16 sapi tersebut mati karena racun yang disemprotkan pada rumput atau serangga.

Baca juga: Kisah Pilu Siti Maimunah, Puluhan Tahun Sakit dan Tinggal di Gubuk Dekat Kandang Sapi

"Pakai racun rumput atau apakah untuk serangga. Tahu-tahu didapat banyak ternak yang mati. Ternyata memang keracunan itu. Disimpulkan sementara akibat racun yang disemprot," kata Nugraha Dwi.

Ia mengatakan pemilik sapi tidak melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumatera Utara Muhaimin mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel untuk dibawa ke laboratorium.

Tes lab dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian 16 sapi tersebut.

"Sudah dibawa sampelnya ke laboratorium, di kantor sebelah, Balai Veteriner Medan. Kita menunggu hasilnya dulu," ujar Muhaimin.

Baca juga: Pemprov NTT akan Beli Satelit untuk Pantau Pencuri Ikan dan Sapi

21 sapi mati medadak di Bali

Sementara itu di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali sebanyak 21 ekor sapi mati mendadak pada Januari 2020.

Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterine, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Ketut Gede Nata mengatakan sapi yang mati bukan milik satu orang.

Sapi yang mati tidak bersamaan tapi bergelombang dalam kurun waktu satu bulan terakhir.

Baca juga: Istri Sopir Taksi Online Korban Begal Pilih Jual Sapi untuk Sambung Hidup

"Hanya di Desa Ulian, Kecamatan Kintamani. Rencananya divalidasi apakah karena penyakit, kondisi sekitar, sumber pakan, cuaca seperti apa, kemudian lingkungannya seperti apa," ucap Nata, Jumat (7/2/2020).

Ia mengatakan penyebab kematian 21 sapi itu masih ditelusuri.

"21 ekor (mati), besok mau ke lapangan, belum diketahui penyebabnya," kata Nata.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro, Robinson Gamar | Editor: Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com