Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Covid-19 dari TKI, Gubernur Kaltara Surati Pejabat Malaysia Minta Deportasi Ditunda

Kompas.com - 03/04/2020, 19:48 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie, mengirim surat ke Ketua Menteri Sabah, Malaysia, melalui Konsulat Jenderal Indonesia di Kota Kinabalu dan Tawau pertengahan Maret 2020.

Surat tersebut meminta agar Menteri Sabah menunda pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Nunukan, Kaltara, guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

“Waktu itu Bapak Gubernur mendapat laporan dari Ibu Bupati Nunukan bahwa ada 866 TKI di Nunukan dinyatakan orang dalam pemantauan (ODP),” ungkap Karo Humas dan Protokol Pemprop Kaltara, Muhammad Mursid saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Satu Pasien Positif Covid-19 di Kaltara Meninggal, Diduga Terpapar Anaknya yang Pulang dari Surabaya

Menurut Mursid, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara khawatir ada gelombang pemulangan TKI yang berpotensi membuat Pemerintah Kabupaten Nunukan kewalahan.

“Karena dari laporan Ibu Bupati saat pembentukan Gugus Tugas 17 Maret lalu, 2 rusun tempat penampungan TKI kondisinya sudah penuh, jika ditambah lagi maka otomatis kewalahan,” terang Mursid.

Kendala lain, logistik, masker, disinfektan, APD, obat-obatan sudah minim. Bahkan, alat radiologi RSUD Nunukan pun dalam tahap perbaikan.

Selain itu, ada kekhawatiran lain banyak TKI yang pulang melewati jalur-jalur ilegal di Kabupaten Nunukan yang bisa berpotensi membawa wabah Covid-19 dari Malaysia.

“Karena mereka tidak melapor ke petugas, tidak melakukan isolasi mandiri, dan tidak melaksanakan physical distancing,” jelasnya.

Baca juga: Dua Pasien Positif Covid-19 di Kaltara Sempat ke Jakarta dan Bogor

Karena itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara terus berkoordinasi dengan aparat untuk pengetatan penjagaan pintu-pintu keluar masuk perbatasan Nunukan dan Tawau, Malaysia.

Sebelumnya, Pemerintah Malaysia pada 19 Maret 2020 dan 20 Maret 2020 membuka akses keluar para WNI melalui Pelabuhan Internasional Tawau.

Pada saat bersamaan, Pemerintah Malaysia juga meminta warganya yang ada di Indonesia kembali karena ada rencana lockdown di negara tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com