Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bandung Tetapkan TPU Cikadut Jadi Pemakaman Korban Virus Corona

Kompas.com - 03/04/2020, 17:25 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung telah menetapkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cikadut sebagai pemakaman khusus korban meninggal akibat virus Covid-19.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, jika ada warga Kota Bandung yang meninggal diduga akibat virus corona, maka jenasahnya akan dimakamkan di TPU tersebut.

"Sudah saya tandatangani penetapan Cikadut menjadi tempat pemakaman jenasah terdampak Covid-19. Sudah ada berapa yang dimakamkan di sana," kata Oded dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Oded mengungkapkan, dipilihnya TPU Cikadut sebagai lokasi pemakaman jenasah korban virus corona karena lokasinya strategis dan masih dekat dengan pusat kota.

Selain itu, lahan di TPU Cikadut terbilang masih luas.

Baca juga: Antisipasi Penolakan Pemakaman Jenazah Pasien Corona, Pemkot Palembang Siapkan Lahan 2 Hektar

Oded mengakui sempat ada penolakan warga sekitar TPU yang khawatir daerahnya terkontaminasi virus corona.

"Sekarang sudah tidak ada penolakan. Awal-awal memang ada (penolakan), namun setelah sosialisasi akhirnya warga sekitar bisa memahaminya," akunya.

Oded menjelaskan, sejumlah pakar kesehatan memberikan informasi kepadanya bahwa virus corona akan ikut mati beberapa saat kemudian setelah pengidapnya meninggal dunia.

Sehingga, lanjut dia, potensi terpapar virus corona  setelah jenasah dikubur sangat kecil potensinya karena sudah melewati waktu yang cukup banyak ketika jenazah diurus.

Baca juga: Kisah Polwan di Bandung, Batalkan Resepsi Nikah dan Pesta Adat karena Corona

Selain itu, Oded menjamin jenazah yang meninggal dunia akibat terjangkit virus corona juga memperoleh perlakukan khusus sebagai upaya penyebaran.

Pengurusan jenasah dipastikan sesuai Standar Operasionl Prosedur (SOP) dari organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).

"Secara pengurusan jenazahnya juga istimewa beda dari biasanya sesuai dengan standar WHO, dibungkus beberapa lapis. Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com